Joko Widodo Presiden, Sabtu (2/10/2021) malam, meresmikan pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Acara diawali tarian khas Papua sebagai sambutan kepada para undangan yang hadir. Kemudian, lantunan lagu Tanah Papua yang dibawakan sejumlah penyanyi asal Bumi Cendrawasih.
Lalu, defile kontingen dari 34 provinsi memasuki lapangan berurutan secara alfabet diawali Provinsi Aceh sampai Provinsi Papua sebagai tuan rumah yang mendapatkan sambutan paling meriah.
Suasana khidmat di Stadion Lukas Enembe begitu Lagu Kebangsaan Indonesia Raya berkumandang.
Berikutnya, delapan atlet berprestasi Papua, yaitu Raema Lisa Rumbewas, Benny Maniani, Erni Sokoy, Novilus Yoku, Kartika Monim, Melly Mofu, Rully Rudolf Nere, dan Imanuel Daundi membawa Bendera PON masuk ke lapangan upacara.
Setelah itu, seisi stadion mendapatkan persembahan tarian Lima Wilayah Adat, Sacredness of Papua, Flora dan Fauna, Majestic of Sailormen, dan tarian Papua Torang Bisa.
Puncak pembukaan adalah prosesi penyalaan kaldron yang dilakukan Boaz Solossa mantan pemain Tim Nasional Sepak Bola Indonesia, disambut dengan peluncuran kembang api ke udara.
Dalam pidato sambutannya, Presiden mengatakan penyelenggaraan PON XX Papua Tahun 2021 punya makna besar buat seluruh Rakyat Indonesia.
Menurut Jokowi, PON adalah panggung persatuan, panggung kebersamaan, dan panggung persaudaraan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“PON ini adalah panggung kesetaraan dan panggung keadilan untuk maju bersama, sejahtera bersama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Presiden.
Penyelenggaraan PON XX, lanjut Presiden, juga membuktikan kemajuan serta kesiapan infrastruktur di Tanah Papua. Selain itu, Papua juga terbukti siap menyelenggarakan acara besar tingkat nasional dan internasional.
“Stadion yang sangat megah ini bukan satu-satunya simbol kemajuan Papua. Konektivitas laut, darat, dan udara, bandara, pelabuhan, jalan Lintas Papua, serta pengembangan sumber daya manusia Papua merupakan capaian-capaian lain Papua yang sangat membanggakan,” lanjutnya.
Selain terus meningkakan kualitas dan kuantitas lembaga pendidikan formal, Presiden juga sudah meresmikan pembangunan Papua Youth Creative Hub untuk mencetak wirausahawan sukses, yang bisa meningkatkan nilai tambah dari berbagai potensi di Papua.
“Prestasi Anak muda Papua harus terus dipupuk dan kita kembangkan, prestasi atlet Papua seperti Lisa Rumbewas atlet angkat besi, Serafi Anelies Unani atletik, Franklin Ramses Burumi atletik, Boaz Solossa sepak bola, harus diikuti oleh anak muda anak muda Papua lainnya,” imbuhnya.
Selain di bidang olahraga, kreativitas di bidang musik seni dan budaya juga sangat membanggakan. Kepala Negara yakin lagu Cuma Saya dari MAC dan Jang Ganggu dari Shine of Black akan diikuti karya-karya lain yang tidak kalah hebatnya dari Papua.
Pada kesempatan itu, Presiden mengajak seluruh masyarakat untuk merayakan PON dengan penuh sukacita, mempererat tali persaudaraan, kebersamaan, kesetaraan, serta persatuan dan kesatuan bangsa.
“Yakinlah kemajuan Papua akan berjalan cepat. Mari berpartisipasi untuk menjamin keberhasilan PON XX,” tandasnya.
Sementara itu, Marciano Norman Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat dalam laporannya menyebut PON XX Papua diikuti 34 kontingen dengan total peserta 7.039 atlet.
PON XX Papua mempertandingkan 37 cabang olahraga, 56 disiplin, dan 681 nomor pertandingan serta memperebutkan 681 medali emas, 681 medali perak, 877 medali perunggu.
Marciano menjelaskan, PON XX Papua digelar di empat klaster yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.
Dia berharap, PON XX Papua sukses prestasi, sukses penyelenggaraan, administrasi, ekonomi, dan pascapenyelenggaraan.(rid/iss/rst)