Manajemen Persebaya Surabaya mempertimbangkan alternatif stadion selain Gelora Bung Tomo (GBT) seiring rencana Pemkot Surabaya menaikkan retribusi sewa lebih dari seribu persen.
Ram Surahman Sekretaris Persebaya bilang, dari pertemuan di Komisi B DPRD Surabaya, Senin (19/4/2021), Pemkot berencana menaikkan retribusi Stadion GBT menjadi Rp444 juta untuk sekali pertandingan.
Nominal itu setara kenaikan sewa mencapai 1.380 persen dari retribusi GBT yang sebelumnya, menurut Ram, hanya Rp30 juta untuk setiap pertandingan.
“Prinsipnya kami keberatan dengan angka yang disodorkan (Pemkot Surabaya) Rp22 juta per jam dan Rp444 juta per hari,” katanya kepada awak media di Kantor DPRD Surabaya, Senin (19/4/2021).
Angka itu dia nilai sangat memberatkan tim Persebaya yang kini terdampak pandemi Covid-19, yang mengakibatkan para pengiklan klub sepakbola itu mengurangi atau bahkan melepaskan diri.
Belum lagi, kata Surahman, kebutuhan manajemen yang harus membayar segala kebutuhan tim mulai dari gaji dan operasional lainnya. “Maka kalau angka itu digedok, enggak masuk,” ujarnya.
Manajemen Persebaya, kata Surahman, akan mulai berhitung antara kemampuan keuangan klub dengan harga sewa stadion GBT. Pertimbangan-pertimbangan pun akan mereka lakukan.
Salah satunya, konsekuensi yang membuat panitia pelaksana (panpel) akan menaikkan harga tiket suporter berlipat-lipat, sesuai harga sewa stadion, yang tentu berdampak pada suporter.
“Atau yang lebih rasional lagi, ya, kami akan mencari stadion lain (di luar Surabaya),” katanya.
Ram Surahman diundang dalam Rapat Pansus pembahasan rencana kenaikan retribusi sewa Stadion GBT sebagai bagian revisi Perda 13/2010 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah.
Luthfiyah Ketua Komisi B Bidang Perekonomian dan Keuangan mengatakan, rencana kenaikan retribusi Stadion GBT itu belum selesai. Masih akan dikoordinasikan dengan Pemkot Surabaya.
“Ini belum selesai. Masih dikoordinasikan dengan Wali Kota dengan Dispora (Surabaya). Pembahasan di tingkat Pansus masih berlangsung. Jadi belum ada keputusan. Saya belum berani ngomong,” ujarnya.
Soal nilai usulan retribusi GBT yang mencapai lebih dari seribu persen seperti yang disampaikan Ram Surahman, Luthfiyah enggan mengklarifikasi. “Saya ini masih salat, baru selesai salam,” ujarnya.(den/iss)