Dua orang Petranesian (keluarga besar UK Petra) berhasil sumbangkan medali emas dan perak pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dalam cabang Wushu. Mereka adalah Nicholaus Karanka Adinugroho, mahasiswa program studi Business Management dan William Ajinata, alumni program studi Creative Tourism.
“Bersyukur. Kami sangat senang dan bangga bisa mengharumkan nama Jawa Timur sekaligus keluarga dan universitas yang sudah mendukung penuh selama ini,” terang William dan Nicho saat dihubungi lewat handphonenya.
Medali emas Wushu disumbangkan dalam kategori Taolu Duilian (berpasangan) putra yaitu duet antara Nicholaus dengan William. Tentu saja prestasi ini butuh usaha dan persiapan yang panjang. Bahkan mereka harus menjalani karantina sejak September 2020.
“Sebenarnya persiapan sudah dilakukan sejak PON 2016 yang lalu. Tetapi latihan intensnya ya sejak September 2020. Ini memang program dari KONI Jawa Timur, bersama atlet Jawa Timur lainnya dan pelatih kami disiapkan rumah khusus agar lebih fokus latihan untuk PON XX,” kata William.
Berpasangan dengan seniornya yang juga kebetulan satu almamater di UK Petra, Nicho, panggilan akrabnya merasa sangat senang. Mereka membawakan duel event dan berhasil meraih poin dari juri PON XX Papua sebesar 9,51. “Kami semacam duel yang masing-masing membawa senjata yaitu Tombak dan Shuang dao. Ada ritme yang harus diikuti, menggunakan koreografi khusus agar seolah-olah seperti duel sungguhan,” papar Nicho yang belajar Wushu sejak umur 8 tahun.
Taolu sendiri merupakan sebuah teknik seni bela diri yang menggunakan teknik tangan, kaki, lompatan, sapuan, melempar, gulat sikap dan gerak kaki serta keseimbangan. Maka dari itu biasanya yang dilihat oleh juri adalah gerakannya, alat yang digunakan hingga atribut yang digunakan.
Nicho sendiri kini masih menjadi mahasiswa aktif UK Petra angkatan 2019. Prestasi akademiknya pun terbilang cukup baik. Menurut data, Nicho tidak perah mengulang mata kuliah dan memiliki Indeks Prestasi Komulatif (IPK) sebesar 3,14 yang kini telah memasuki semester lima itu.
“Membagi waktu antara kuliah dan wushu sangat susah. Tetapi saya sangat bersyukur dosen-dosen di UK Petra sangat mendukung termasuk juga dosen wali saya. Mereka mengijinkan saya mendapatkan tambahan jam lain agar saya bisa menuntaskan kuliah dan berlatih wushu, ” ujar Nicho.
Atas prestasinya ini maka Nicho akan mendapatkan poin Satuan Kredit Kegiatan Kemahasiswaan (SKKK) bakat minat dari UK Petra. Sementara itu William merupakan alumni UK Petra yang telah diwisuda pada September 2020 lalu. Tak hanya emas, William juga menyumbangkan medali perak untuk kategori Nan Quan (Tinju Selatan) dan Nan Gun (Tongkat Selatan) dengan point sebesar 9,68 + 9,32. Berbeda dengan sebelumnya, medali perak ini dia dapatkan secara perorangan.
“Berlatih saat pandemi banyak sekali tantangannya. Selain susah karena harus mendatangkan pelatih asal China. Ditambah tantangan mental yang harus dihadapi setiap atlet. Tetapi Puji Tuhan kami semua bisa mengatasinya, ” pungkas William.(tok/dfn/ipg)