Cakupan vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat di empat klaster Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua hingga kini baru mencapai 40 persen, padahal pesta olahraga terbesar nasional tersebut tinggal satu setengah bulan lagi.
“Masalah kesehatan menjadi fokus utama, seperti arahan presiden bahwa atlet yang akan berangkat harus sudah dalam kondisi sudah divaksin, dan masyarakat Papua yang tinggal di sekitar arena pertandingan juga diharapkan sudah divaksin,” kata Marciano Norman Ketua Umum KONI Pusat dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (12/8/2021).
“Hari ini untuk masyarakat sekitar arena pertandingan, baik di Mimika, Jayapura, maupun Merauke kondisinya sudah 40 persen divaksin,” tambah dia seperti yang dilansir Antara.
Ada empat klaster yang akan menggelar pertandingan PON Papua, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke. Sebanyak 37 cabang olahraga bakal dipertandingan di arena pertandingan yang tersebar di empat wilayah ini.
Namun, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Papua per 5 Agustus 2021, cakupan vaksinasi Covid-19 di empat daerah itu masih di bawah angka 50 persen. Sementara, target minimal vaksinasi adalah 70 persen menjelang pembukaan PON Papua, 2 Oktober mendatang.
Cakupan vaksinasi di Kota Jayapura untuk dosis pertama baru 42,3 persen dan dosis kedua 21 persen. Di Kabupaten Jayapura, cakupan vaksinasi dosis pertama 37,3 persen dan 17,5 persen untuk dosis kedua.
Di Mimika, cakupan vaksinasi dosis pertama 35,5 persen dan dosis kedua 17,4 persen. Di Merauke, dosis pertama 40,1 persen, dosis kedua 22,3 persen.
Sementara itu, target vaksinasi Covid-19 di Kota Jayapura adalah 231.863 orang, Kabupaten Jayapura 87.226 orang, Kabupaten Mimika 172.185, dan Kabupaten Merauke 124.856 orang.
Kendati demikian, Marciano memastikan PON Papua tetap berlangsung sesuai rencana 2-15 Oktober, diikuti 6.496 atlet dan 3.300 ofisial.
KONI Pusat, Panitia Besar PON Papua, Kemenpora, dan Kementerian Kesehatan hingga saat ini masih terus berkoordinasi mematangkan “Playbook” atau buku panduan aturan mengurangi risiko penularan Covid-19 selama ajang berlangsung.
Namun di luar aspek kesehatan, aspek lain seperti infrastruktur dan arena pertandingan sudah siap digunakan dan hanya beberapa yang masih dalam tahap penyelesaian akhir.
Marciano mengakui menyelenggarakan PON di tengah pandemi adalah tantangan sehingga dia belum dapat memastikan apakah PON Papua dapat dihadiri penonton atau tidak. Namun pihaknya membuka berbagai opsi, termasuk kemungkinan digelar tanpa penonton.
“Kami akan melaksanakan Cdm (Chef de Mission) dan DRM (delegation registration meeting) pada akhir bulan ini dan buku panduan Covid-19 akan dibagikan ke peserta,” tutup dia.(ant/tin/ipg)