Para atlet yang berpartisipasi di Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo, akan menjalani tes Covid-19 setiap hari, terutama melalui tes berbasis air liur, dalam upaya untuk mendeteksi potensi infeksi virus corona pada tahap awal.
Sebelumnya, Pemerintah Jepang dan penyelenggara lainnya, berencana untuk melakukan tes setidaknya empat hari sekali, seperti yang dijelaskan dalam “buku pedoman” edisi pertama yang dirilis pada Februari untuk para atlet.
Namun, penyelenggara memutuskan untuk meningkatkan frekuensi tes tersebut, demi memperkuat langkah keamanan, karena varian virus yang lebih menular terus menyebar, seperti dirilis Kyodo, yang dikutip Antara, Rabu (21/4/2021).
Bersama Komite Olimpiade Internasional (IOC), badan penyelenggara Olimpiade sedang menggodok rincian kebijakan baru, yang diharapkan akan dimasukkan dalam edisi kedua “buku pedoman”, yang akan dirilis pada akhir April ini.
Dengan kurang dari 100 hari tersisa menuju upacara pembukaan Olimpiade, Tokyo dilanda apa yang disebut oleh para ahli medis sebagai “gelombang keempat infeksi Covid-19”.
Namun, Yoshihide Suga Perdana Menteri Jepang dan para pejabat Olimpiade, bersikeras Olimpiade akan dimulai sesuai rencana pada 23 Juli nanti.
Pemeriksaan berkala atlet internasional umumnya akan dilakukan di pusat pengumpulan sampel, yang ada di desa atlet di distrik tepi laut Harumi.
Seperti tes doping, tes air liur, akan dilakukan di bawah pengawasan untuk mencegah tindakan curang, seperti penggantian sampel.
Keuntungan dari tes air liur, lebih aman dan mudah dikumpulkan daripada lendir, yang membutuhkan kapas untuk dimasukkan jauh ke dalam rongga hidung.
Penyelenggara masih mempertimbangkan, apakah akan menggunakan uji reaksi berantai antigen atau polimerase untuk menganalisis sampel.
Jadwal akan ditetapkan untuk setiap kompetisi, berdasarkan kebijakan tes yang akan dilakukan setiap hari jika memungkinkan. Atlet dapat dibebaskan dari tes sehari sebelum kompetisi, atau pada hari itu juga.
Namun, atlet dengan gejala seperti demam atau batuk, kemungkinan akan diminta untuk menjalani tes PCR spesimen usap nasofaring di klinik di desa atlet. Mereka yang dites positif akan segera diisolasi.
Pemerintah dan panitia penyelenggara juga bekerjasama untuk merumuskan langkah-langkah ketat pengendalian infeksi virus corona, termasuk tes rutin, untuk orang lain yang terlibat dalam Olimpiade.
Kebijakan khusus, seperti pembatasan transportasi dan aktivitas, akan dibahas dalam rapat penanggulangan virus corona yang pertama kali digelar setelah Desember, sebelum buku pedoman dirilis. (ant/cus/tin)