Sabtu, 23 November 2024

Persebaya Soroti Lima Poin Krusial Tanggapi Mulai Bergulirnya Liga 1

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Presiden Persebaya Azrul Ananda saat berbicara dihadapan 55 ribu Bonek dalam acara Forever Game menghadapi Persik Kediri di Stadion Gelora Bung Tomo 11 Januari lalu. Foto: Persebaya

Persebaya Surabaya menyoroti lima poin krusial menanggapi keputusan PSSI untuk mengulirkan kembali kompetisi Liga 1 musim 2020 mulai September atau Oktober mendatang.

“Poin-poin ini disampaikan agar keputusan tersebut tidak dibuat secara gegabah dan menghasilkan risiko-risiko, baik jangka pendek maupun jangka panjang,” kata Azrul Ananda Presiden Klub Persebaya dalam laman tim, Jumat (19/6/2020).

PSSI resmi memutuskan Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2020 yang dihentikan sejak Maret 2020 akibat pandemi Covid-19 dilanjutkan mulai September atau Oktober 2020.

Poin pertama yang menjadi pertimbangan manajemen Persebaya adalah kesehatan dan keselamatan, yang menurut Azrul Ananda, pandemi Covid-19 belum bisa diprediksi kapan berakhir.

“Dalam situasi yang belum bisa dipastikan ini, alangkah baiknya keputusan dibuat memperhitungkan situasi terburuk supaya tidak mengorbankan jangka panjang karena keputusan jangka pendek yang gegabah,” kata Azrul dilansir Antara.

Presiden Persebaya juga mempertanyakan kemungkinan terinfeksinya pemain dan personel tim Liga 1 dan Liga 2 oleh Covid-19 yang bisa membahayakan tim.

Dia juga menyangsikan pertandingan Liga 1 dan Liga 2 yang digelar tanpa penonton tidak bisa mencegah kelompok suporter melakukan acara nonton bersama di berbagai kota di Indonesia sehingga berpotensi muncul penyebaran virus.

Poin kedua yang disoroti Persebaya adalah dampak sosio ekonomi dari pandemi Covid-19, sedangkan yang ketiga adalah dampak kompetisi Liga 1 dan Liga 2 secara jangka panjang.

Persebaya berharap dampak terhadap musim-musim selanjutnya bisa diperhatikan, apalagi jika berkaitan dengan promosi dan degradasi.

“Jangan sampai penyesuaian musim 2020 ini mengakibatkan terjadinya pergeseran pada konsistensi dan jangan mengorbankan kepastian masa depan demi memperjuangkan jangka pendek yang tidak pasti,” kata Azrul.

Poin keempat adalah dampak terhadap timnas. Azrul menilai masa pandemi membuat semua pihak bisa mencurahkan fokus kepada timnas, apalagi mengumpulkan pemain untuk keperluan TC timnas jauh lebih kecil risikonya daripada melanjutkan liga.

“Apabila pemain timnas harus ikut kompetisi yang dipaksakan, kemudian dia terinfeksi Covid-19, maka dampaknya menjadi bertambah lagi. Ini sangat buruk bagi klub maupun timnas, bahkan bisa mengancam pelaksanaan host (tuan rumah) Piala Dunia U-20 pada 2021,” kata dia.

Poin terakhir adalah dampak melanjutkan kompetisi terhadap kondisi keuangan liga dan klub-klub. Azrul menegaskan Persebaya menghormati keputusan melanjutkan kompetisi liga, tetapi pemangku kebijakan sepak bola Indonesia juga mempertimbangkan segala aspek dari keputusan itu.(ant/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs