Zainudin Amali Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menegaskan, tidak ada tawar-menawar (bidding) soal venue (lokasi tanding) Piala Dunia U-20 di mana Indonesia berhasil menjadi tuan rumah.
Menurutnya, sampai sekarang belum ada keputusan dari FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional), sebagai badan pengendali sepakbola internasional, soal stadion mana di Indonesia yang akan dipakai.
“Piala Dunia sampai sekarang masih menentukan, di mana venue yang akan dipakai,” kata Menpora saat meninjau kesiapan venue PON 2020 di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Senin (17/2/2020).
Padahal, beberapa waktu lalu, sudah ada kabar penunjukkan FIFA atas enam stadion di Indonesia sebagai venue Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang. Salah satunya Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya.
Adapun enam stadion yang telah ditunjuk sebagai venue oleh FIFA selain GBT antara lain GBK, Senayan; Pakansari, Bogor; Manahan, Solo; Mandala Krida, Yogyakarta; dan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
Soal kemungkinan enam stadion itu, Menpora menyatakan, masih ada kemungkinan besar enam stadion itu yang menjadi venue. Tapi dia tegaskan keputusan ada di FIFA.
“FIFA yang menentukan, bukan kita yang mau. Untuk tuan rumah, kami memang bidding. Tetapi untuk venue, kita tidak ada bidding-bidding-an, karena yang menentukan FIFA,” katanya.
Beberapa waktu lalu, Gatot S Dewa Broto Sekretaris Menpora menyatakan FIFA akan datang pada Maret mendatang untuk melakukan inspeksi awal infrastruktur dan kelengkapan stadion.
Nantinya, setiap stadion utama harus menyediakan ruangan untuk video asisten wasit (VAR). Semua peralatan VAR itu akan disediakan oleh FIFA.
FIFA juga memiliki perhatian khusus kepada jumlah penonton. Organisasi yang dipimpin Gianni Infantino itu menyaratkan setiap pertandingan termasuk babak penyisihan ditonton 10 ribu-20 ribu orang.
Sesuai dengan jadwal, FIFA akan mulai melakukan pengundian peserta Piala Dunia U-20 dan lokakarya di Bali pada Januari 2021 mendatang.(den/iss)