Manajemen klub sepak bola asal Surabaya, Persebaya, getol menolak kompetisi Liga 1 dimulai lagi selama panduan teknis belum jelas. Ini disampaikan Ram Surahman Sekretaris Persebaya dalam Live Instagram kelaSS Pintar Suara Surabaya, Rabu (5/8/2020).
“Jadi posisi Persebaya sekarang ini sampai sekarang masih belum berubah. Kita masih belum setuju kompetisi dilanjutkan. Posisi Persebaya ingin ada panduan yang jelas. Kita ingin ada panduan jelas, teknis di lapangan. Karena kompetisi ini dilakukan di posisi tidak biasa. Covid-19 ini kan belum ada tanda-tanda (selesai). Belum ada yang bisa menjawab, kapan ini akan landai,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika kompetisi ini dilanjutkan, maka keselamatan pemain dan tim yang akan dipertaruhkan. Ia ingin, PSSI dan LIB sebagai operator liga memberikan penjelasan sampai sejauh mana mereka memberikan proteksi pada semua pihak yang terlibat.
“Kalau ada yang terjadi dengan pemain dan lain-lain bagaimana? Selama pandemi ini, apa ada treatment khusus?” katanya.
Salah satu persoalan yang mungkin timbul, Kata Ram adalah kemungkinan yang muncul jika ada pemain yang terpapar Covid-19. Ia menjelaskan, PSSI dan LIB belum bisa menjawab hal tersebut.
“Kalau kompetisi jalan, Persebaya ikut, kalau di tengah jalan ada yang terpapar, itu seperti apa? Kalau ada yang kena satu, semuanya kan harus dikarantina. Lah gimana tandingnya? Kan ada 32 pertandingan dalam rentang Oktober-Februari. 4 hari ada 1 pertandingan. kalau ada yang kena, seperti apa? Paling bijak adalah menunggu, seperti apa kondisinya. kalau memang masuk akal, kita akan coba diskusikan. Apa kita akan ambil bagian atau gimana,” katanya.
Ia mengatakan, sebenarnya semua pemain dan juga bonek, julukan suporter Persebaya sudah rindu berkompetisi. Tapi, ia kembali menegaskan, keselamatan menjadi faktor utama di tengah kondisi pandemi Covid-19.
“Saya kira soal tribun, pemain ingin segera nendang bola juga di lapangan. Selain memberi materi teknis, manajemen secara berkala juga menyapa teman-teman pemain, gimana kesibukannya, dan lain-lain. Kita juga ingatkan utnuk jargon triwani. Wani pakai masker, wani cuci tangan, wani jaga jarak. Kita ajak pemain mengampayekan itu juga di offline atau online,” jelasnya.
Ia menjelaskan, saat ini, tugas besar yang harus dilakukan lebih pada persoalan peran melawan penyebaran Covid-19, tak terkecuali Persebaya dan Bonek.
“Kita dari persebaya ingatkan semua, mari kita galakkan tri wani. itu adalah langkah kecil dan sederhana, agar secepatnya kembali hijau, dan semoga virus covid-19 segera bisa tertangani. Sehingga, kangen itu bisa terobati dan nribun (nonton pertandingan Persebaya) bareng-bareng,” pungkasnya. (bas/rst)