Joko Widodo Presiden melanjutkan kegiatan sore hari ini, Jumat (17/1/2020), memimpin rapat terbatas (ratas) kedua dengan jajaran menteri, usai membahas persiapan penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U-20, tahun 2021.
Rapat kedua yang juga berlangsung di Kantor Presiden, Jakarta, khusus membahas penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua tahun 2020.
“Penyelenggaraan PON XX tahun 2020 yang akan berlangsung di Papua tanggal 20 Oktober hingga 2 November 2020 sudah sangat dekat sekali, oleh sebab itu rapat terbatas ini melanjutkan dari rapat yang lalu,” kata Presiden mengawali pengantarnya.
Dalam arahannya, Presiden mengatakan semangat penyelenggaraan PON di Papua bukan hanya sekadar ajang kompetisi olahraga.
Hal lain yang tidak kalah paling penting menurutnya adalah arena untuk memperkuat jalinan persaudaraan, jalinan persatuan, dan solidaritas antardaerah.
“Ajang itu sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa Tanah Papua banyak lahir talenta-talenta yang hebat di bidang olahraga,” imbuhnya.
Dengan waktu penyelenggaraan yang semakin dekat (276 hari lagi), Kepala Negara meminta laporan dari jajaran terkait.
Pertama, mengenai infrastruktur pendukung penyelenggaraan PON, mulai dari pembangunan venue maupun nonvenue, sampai kesiapan akomodasi bagi kurang lebih 9.411 atlet dan ofisial yang akan datang ke Papua.
“Saya juga sudah menerima laporan dari KONI yang mengurangi dari 40 cabang olahraga yang dipertandingkan menjadi 37 cabang olahraga dengan 678 nomor pertandingan,” ungkapnya.
Secara khusus, Presiden meminta laporan dari Wakil Gubernur Papua mengenai perkembangan penyiapan infrastruktur yang sudah ada di lokasi penyelenggaraan.
Penyelenggaraaan PON XX sendiri akan dipusatkan di empat daerah, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.
Sebelum menuntaskan arahannya, Kepala Negara berpesan supaya pembangunan infrastruktur pendukung bukan cuma dimanfaatkan untuk penyelenggaraan PON XX. Tapi, Presiden berharap fasilitas-fasilitas tersebut bisa digunakan untuk kegiatan lain pascapenyelenggaraan PON.
“Jangan sampai sarana dan prasarana olahraga yang sudah dibangun dengan biaya mahal justru tidak dimanfaatkan lagi karena tidak terawat. Karena itu, saya menegaskan lagi agar Gubernur Papua, Provinsi Papua membuat rencana pemanfaatan sarana dan prasarana olahraga ini terutama untuk pembinaan bibit-bibit unggul anak-anak Papua di bidang olahraga,” tandasnya.(rid/iss/ipg)