Panitia Pelaksana (Panpel) Persebaya siap menggelar pertandingan leg pertama Final Piala Presiden 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Selasa (9/4/2019). Panpel berharap, suporter bisa menjaga ketertiban.
Seperti pada pertandingan-pertandingan Persebaya sebelumnya, Whisnu Sakti Buana Ketua Panpel Persebaya mengimbau agar Bonek, suporter Persebaya yang tidak memiliki tiket tidak perlu memaksakan diri datang ke Stadion GBT.
“Kita dukung Persebaya lebih tertib. Jadi yang tidak punya tiket nonton di rumah saja karena disiarkan langsung di stasiun televisi, kita doakan bersama-sama Persebaya (supaya menang, red),” ujar pria yang juga Wakil Wali Kota Surabaya itu, Senin (9/4/2019).
Dia mengatakan, kedatangan Bonek tanpa tiket ke GBT akan sia-sia. Mereka malah tidak bisa melihat pertandingan karena Panpel tidak menyediakan layar lebar untuk nonton bareng di luar stadion. Ini untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan massa.
“Mari kita tunjukkan bersama, kita ingin Persebaya menjadi contoh dan barometer untuk persepakbolaan. Karena masalah persepakbolaan kita ini juga juga pada ketertiban suporternya,” ujar Whisnu.
Dia tidak ingin, yang terjadi pada pertandingan sebelumnya saat Persebaya menjamu Arema, di mana Persebaya terkena denda Rp410 juta karena perilaku suporter, terulang kembali. Dia optimistis itu tidak terjadi lagi.
“Kami berharap suporter bisa menjaga itu. Kayak kemarin, pertandingan sebelumnya, ada yang menyalakan flare kemudian dilempar sendiri oleh suporter. Kami berharap suporter bisa saling menjaga yang seperti itu,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Surabaya ini mengatakan, semua persiapan sudah dilakukan Panpel, termasuk jalan untuk pejalan kaki menuju GBT yang dia harapkan besok bisa selesai diaspal. Dia berharap, bila jalan itu selesai lalu lintas semakin lancar.
Berdasarkan hasil koordinasi dengan kepolisian, Whisnu menegaskan, standar keamanan yang akan digunakan adalah standar maksimum dengan melibatkan lebih dari 2.300 personel keamanan baik di dalam maupun di luar stadion.
Soal jadwal pertandingan yang maju, dari sebelumnya akan digelar malam pukul setengah tujuh menjadi pukul setengah empat sore, dia mengatakan ini kesepakatan dari pihak kepolisian, termasuk dengan perwakilan PSSI.
Kepolisian menganggap, pengamanan laga Persebaya melawan Arema akan lebih sulit dilakukan bila pertandingan digelar malam hari. Dia berharap, dengan dimajukannya jadwal pertandingan ini, pelaksanaan dan pengamanan pertandingan menjadi lebih lancar.
Soal kehadiran Presiden, Whisnu menegaskan, Presiden baru akan hadir di leg kedua karena ada momentum seremoni penyerahan piala kepada tim yang berhasil menjadi juara.(den/tin/ipg)