Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) mengatakan sedih dan menyayangkan karena regenerasi atlet bulutangkis bisa terputus dengan penghentian audisi umum beasiswa bulutangkis PB Djarum pada 2020.
“Sedih dan sangat disayangkan karena kita tahu bahwa audisi ini adalah salah satu metode rekrutmen dari pemain bulutangkis yang nantinya memang akan menjadi generasi penerus yang ada sekarang ini,” kata Achmad Budiarto Sekretaris Jenderal PP PBSI saat dihubungi di Jakarta, Minggu (8/9/2019).
“Besar sekali (dampaknya). Itu kan pembinaan bulutangkis berjenjang dan berkelanjutan. Kalau terputus, kita mau dapat dari mana?” katanya menambahkan, seperti dilansir Antara.
Selain itu, ia menyampaikan apabila PB Djarum pamit untuk selamanya, itu akan berdampak buruk pada komunitas bulutangkis Indonesia.
Padahal, menurut Achmad, peran PB Djarum sangat besar selama 13 tahun ini konsisten melakukan pembinaan bulutangkis yang berjenjang dan berkelanjutan sehingga membuat penyebaran bulutangkis merata di berbagai daerah.
PP PBSI yang selama ini menerima pasokan pemain dari sejumlah klub besar seperti PB Djarum telah memetik hasil yang positif. Bahkan menurutnya, ada sekitar 40 persen atlet Pelatnas didominasi oleh atlet binaan PB Djarum.
Dengan peran PB Djarum yang telah menggaransi pemain-pemain binaannya, Achmad tidak menyangkal bahwa peran swasta itu sangat signifikan dalam meningkatkan kualitas atlet ketika negara masih belum mampu melakukannya karena keterbatasan dana.
“Peran negara masih sangat kecil. Negara kan hanya menerima hasil akhir, itu pun kalau ada event multicabang seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade. Tapi bagaimana pembinaan jangka panjang yang telah dilakukan ini jadi kontribusi dan pengorbanan dari klub-klub yang ada di Indonesia,” ucap Achmad.
Dia berharap PB Djarum dengan tekanan dan kesulitan yang dihadapinya bisa tetap konsisten berkontribusi secara pada perkembangan bulutangkis Indonesia. Selain itu, para stakeholder dan orang yang berwenang seperti KPAI bisa melihat segala sesuatu dengan lebih bijak.
PB Djarum mengumumkan bahwa 2019 merupakan tahun terakhir mereka mengadakan audisi umum bulutangkis sehingga program itu akan berhenti pada 2020.
Meski begitu, PB Djarum masih belum jelas tentang penghentian ini akan berlaku selamanya atau hanya sementara.
Namun PB Djarum melalui Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengatakn bahwa akan ada program lain untuk tahun depan.
Audisi umum telah dilakukan oleh PB Djarum tiap tahun sejak 2006 dan digelar di sejumlah kota di Indonesia dengan tujuan menjaring lebih banyak potensi berbakat. Peserta terpilih dari daerah akan maju ke final audisi di markas PB Djarum di Kudus akhir tahun nanti. (ant/dwi)