Dejan Antonic Pelatih Madura United mengatakan, tak satupun gol di leg pertama semifinal Piala Presiden 2019 melawan Persebaya Surabaya, Rabu (4/4/2019), adalah hal yang biasa dalam Persebaya.
“Kami akan melakukan sedikit perbaikan, tidak banyak, karena kami harus mencari kesempatan untuk mengalahkan Persebaya di leg kedua,” kata Dejan usai pertandingan.
Sayangnya, pada pertandingan nanti Dejan yang diusir dari lapangan pada leg pertama karena memprotes hakim garis bisa dipastikan tidak diizinkan berada di pinggir lapangan.
Dejan meminta maaf atas sikapnya, namun dia beralasan bahwa apa yang dia protes memang terjadi. Dia mendatangi hakim garis untuk menanyakan, kenapa dia tidak melihat pelanggaran itu.
“Kita semua manusia, dia manusia. Saya punya keluarga, dia juga punya keluarga. Kami bisa emosi. Saya memang emosi saat itu karena semua orang melihat itu handsball, kenapa wasit tidak melihat?” katanya.
Dia tidak membocorkan, strategi apa yang akan dia gunakan untuk mengalahkan Persebaya di Madura. Namun di memastikan, pemainnya hanya butuh lebih fokus untuk memenangkan pertandingan.
“Di pertandingan selanjutnya, kami akan lebih fokus, lebih fokus, sehingga kami dapat menampilkan permainan yang lebih baik dan memenangkan pertandingan leg kedua nanti,” katanya.
Dejan mengapresiasi Bonek, suporter Persebaya, yang menurutnya begitu kompak memberikan dukungan kepada tim kesayangannya. Dia pun akan meminta suporter Madura United untuk mendukung timnya saat leg kedua.
“Bonek memang luar biasa. Tim dengan suporter seperti itu pasti punya tenaga yang lebih besar untuk menang. Nanti di Madura, saya akan meminta dukungan semua suporter. Madura United butuh itu,” ujarnya.
David Laly mengakui, timnya memang belum beruntung pada pertandingan leg pertama ini. Dia dan timnya akan melakukan yang lebih baik lagi untuk memenangkan pertandingan itu.(den/dwi)