Sejumlah oknum Bonek suporter Persebaya di tribun utara Stadion Gelora Bung Tomo sempat berulah dengan membalik spanduk Arema FC di papan skor, Selasa (9/4/2019).
Aksi ini sempat menjadi perhatian seluruh penonton di lapangan, karena Koordinator Bonek di Tribun Selatan yang mengetahui ini mengingatkan para oknum suporter dengan ujaran yang cukup pedas.
Tidak hanya peringatan saja, dirijen juga menyebutkan ancaman bagi semua Bonek di tribun utara. Kalau spanduk itu tidak dibalik kembali, dikembalikan pada posisi semula, pertandingan tidak akan dimulai.
Peringatan keras dirijen ini ternyata cukup efektif. Sejumlah suporter di tribun utara akhirnya mau membalik spanduk nama Arema FC itu seperti posisi semula.
Koordinator juga sempat menghentikan nyanyian Bonek di tribun selatan yang tanpa komando menyanyikan lagu dukungan kepada Persebaya tapi menyertakan umpatan untuk Arema.
Dirijen berhasil membuat para suporter tidak melanjutkan nyanyian tersebut, mengingat kemarin, di Polda Jatim, sudah ada deklarasi damai yang disepakati Bonek dengan pihak kepolisian.
Bonek, di Polda Jatim kemarin, Senin (8/4/2019) malam telah berkomitmen tampil lebih kreatif dan berjanji tidak akan rasis terhadap Arema FC.
Hasan Tiro Koordinator Tribun Timur kemarin mengatakan, Bonek telah menyiapkan beberapa koreografi atau yel-yel untuk menyemangati Persebaya.
Dia memastikan tidak akan ada ujaran rasis saat pertandingan untuk menunjukkan bahwa suporter Persebaya sudah berubah dan lebih dewasa.
Pada kesempatan di Polda Jatim kemarin, perwakilan Bonek juga membacakan deklarasi damai. Mereka berjanji akan mematuhi peraturan yang ada dan ikut menciptakan suasana kondusif.
Bonek juga berkomitmen tetap sportif, apapun hasil pertandingan di leg pertama Final Piala Presiden 2019 ini.
Baru saja, untuk menyambut kick off beberapa menit lagi, seluruh Bonek menyanyikan Song for Pride, mars atau Anthem Persebaya kebanggaan mereka.(den/ipg)