Abdulbar M Mansoer Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menyatakan optimistis Mandalika International Street Circuit di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan rampung tahun 2020 serta siap untuk uji coba sebelum pelaksanaan MotoGP Mandalika 2021.
“Pelaksanaan pekerjaan tanah sudah mencapai 30 persen, sedangkan untuk pengaspalan lintasan dijadwalkan Desember 2019,” kata Abdulbar M Mansoer Dirut ITDC di Jakarta, Jumat (18/10/2019).
ITDC atau PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) merupakan BUMN yang ditugaskan pemerintah mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus The Nusa Dua (Bali) dan The Mandalika (NTB).
ITDC juga tengah mempersiapkan pembangunan selter (tempat berlindung) sebanyak 12 unit, jalur evakuasi, dan mempersiapkan standar operasi prosedur (SOP) tanggap bencana, guna meningkatkan rasa aman bagi pengunjung, terutama dalamgelaran internasional MotoGP.
Abdulbar menilai kalau sirkuit itu rampung bakal memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat NTB dan Indonesia, antara lain penciptaan lapangan kerja langsung bagi sekitar 7.500 orang, memberikan tambahan investasi lokal sebesar 150 juta dolar AS, menambah jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia hingga mencapai 300 ribu orang/tahun, serta diperkirakan akan mendorong peningkatan belanja wisatawan sampai 40 juta dolar AS per tahun.
Sejak peresmian operasional The Mandalika oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Oktober 2017, ITDC telah mengantongi komitmen real estate investment senilai 1,3 miliar dolar AS guna pembangunan sejumlah hotel dan klaster sport & entertainment, termasuk di dalamnya Mandalika International Street Circuit bekerja sama dengan perusahaan Prancis, Vinci Construction Grands Projets (VCGP).
“Kemudian kalau melihat magnitude (gaungnya) MotoGP sangat besar karena ditonton hampir 430 juta pemirsa di seluruh dunia,” kata Abdulbar seperti dilansir Antara.
Abdulbar berharap MotogGP Mandalika 2021 mampu menciptakan branding dan positioning yang kuat bagi Indonesia sebagai negara tujuan sportainment unggulan di kawasan Asia.
“Hal ini penting untuk meningkatkan nilai tambah pariwisata di Indonesia, sehingga mampu meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap ekonomian nasional,” kata Abdulbar.(ant/ipg)