Azrul Ananda Presiden Persebaya menyayangkan sikap Bonek (suporter Persebaya,red) yang dianggapnya telah menyampaikan kekecewaan dengan cara yang negatif. Ini disampaikan Presiden Persebaya itu dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat (16/8/2019) di Surabaya.
Sepeti diketahui, sebelumnya, ratusan Bonek mendatangi Kantor Persebaya di Jalan Hayam Wuruk Surabaya pada Kamis (15/8/2019) malam. Aksi ini dipicu kekecewaan mereka atas kekalahan Persebaya 4-0 dari Arema. Dalam aksi itu, mereka menuntut agar Candra Wahyudi Manajer Tim Persebaya dan Nanang Priyanto Media Officer Persebaya mundur. Dua orang ini dianggap mereka menjadi sebab dari performa buruk Persebaya dan berujung pada kekalahan telak tim Persebaya di kandang Arema.
Azrul dalam konferensi pers tersebut mengatakan, kejadian kemarin bukan yang pertama kalinya dia rasakan. Ia mengaku telah menghadapi hal serupa sejak 2017 ketika dirinya menjadi CEO Persebaya.
“Dan saya sedihkan tadi malam, saya terima kasih, mereka menyampaikan keluhannya. Saya tidak suka, sesuatu yang tujuannya baik, disampaikan dengan negatif. Tadi malam ada karyawan Persebaya yang dipukul dan dirampas HPnya. Saya tidak suka. Saya percaya, suporter tidak seperti itu. Suporter Persebaya sudah berevolusi,” ujar Azrul pada Jumat (16/8/2019).
Meski begitu, ia juga berterima kasih karena HP milik karyawannya telah dikembalikan. Ia menegaskan, dirinya bertanggungjawab pada apapun yang terjadi di Persebaya. Sehingga tak seharusnya suporter melampiaskan kemarahan pada karyawannya.
“Semua yang ada di Persebaya, saya CEOnya, apa yang terjadi, tanggungjawab saya. Saya juga sudah berjanji tidak akan maju di Politik. Saya berjanji untuk di Persebaya,” jelasnya.
Terkait tuntutan suporter untuk memecat Candra dan Nanang, Azrul mengaku masih akan menunggu pertemuan dengan tim dan manajemen. Hingga saat ini, dirinya mengaku belum bertemu dengan mereka. (bas/dwi)