Sabtu, 23 November 2024

PON 2020 di Papua PON Terakhir yang Digelar di Satu Provinsi

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Gatot Sulistiantoro Dewa Broto Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora). Foto: Denza suarasurabaya.net

Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 yang akan diselenggarakan di Papua akan menjadi PON terakhir menggunakan sistem lama. Yakni hanya diselenggarakan di satu provinsi selama empat tahun sekali.

“PON Papua yang terakhir single province. Selanjutnya ada co-house (tuan rumah pendamping),” ujar Gatot Sulistiantoro Dewa Broto Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), ditemui di Kantornya, di Jakarta Pusat, Rabu (27/2/2019).

Sebenarnya, kata Gatot, Imam Nahrowi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menginginkan PON 2020 sudah menerapkan sistem baru ini. Selain Papua, ada daerah lain yang jadi co-house.

“Jadi Pak Menteri ingin 2020 itu Papua dan Papua Barat jadi tuan rumah. Tapi mungkin baru bisa PON selanjutnya. Nanti bisa Medan dan Aceh, yang memang sudah mengajukan,” katanya.

Selain itu, Gatot menyebutkan, PON 2020 kemungkinan besar akan menjadi PON terakhir yang diadakan setiap empat tahun sekali. “Next bisa menjadi dua tahun sekali. Supaya provinsi lain tidak antre panjang.”

Soal kesiapan PON 2020, Kemenpora telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam hal infrastruktur. Menurut Gatot, PON di Papua menjadi PON khusus karena peran PUPR cukup besar.

“Soal keamanan, kami sudah dapat jaminan dari Gubernur Papua,” ujarnya. Keamanan menjadi isu penting yang harus disiapkan mengingat masih tingginya kerawanan di daerah itu.

Kemenpora hanya berharap, Pemda Papua dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua dapat mengurangi jumlah cabang olahraga (cabor) yang akan diikutsertakan dalam PON.

“Kami masih berupaya supaya KONI mau mereduce jumlah cabornya. Tempo hari yang diinginkan KONI 56 cabor. Setelah rapat dengan Pemda Papua, akhirnya mereka sepakat 50 cabor,” ujar Gatot.

Namun, kata Gatot, jumlah cabor itu masih tergolong banyak. Berdasarkan pengalaman PON sebelumnya di Jawa Barat, pelaksanaannya diakui oleh Pemda sangat melelahkan.

“Jawa Barat itu 36 cabor. Diakui Pemdanya, beratnya minta ampun. Melelahkan. Apalagi saat itu lelahnya belum reda, didorong untuk Asian Games. Sepak bola kan banyak di Jawa Barat,” ujarnya.(den/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs