Sabtu, 23 November 2024

La Grande Indonesia Akui Suporter Malaysia Menyerang Sampai Hotel

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Sejumlah orang yang tergabung dalam Aliansi Suporter Indonesia Malaysia (ASIM) berunjuk rasa di dekat pintu masuk suporter Indonesia di pintu E di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (19/11/2019). Foto: Antara

Kelompok pendukung tim nasional Indonesia, La Grande Indonesia mengaku bahwa oknum suporter Malaysia menyerang sampai di hotel tempat mereka menginap di Kuala Lumpur, Rabu (20/11/2019) dini hari, usai laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Indonesia versus Malaysia.

“Kira-kira itu terjadi jam 02.00 waktu Kuala Lumpur. Mereka yang maju berjumlah sekitar 30 orang, tetapi masih ada yang menunggu di belakang sekitar 20-an orang lagi. Mereka melengkapi diri dengan helm dan balok,” ujar koordinator La Grande Indonesia pada laga Malaysia versus Indonesia Ahmad Rizki Akrom ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (22/11/2019).

Menurut Ahmad Rizki, dia dan teman-temannya yang sedang bercengkrama di area luar hotel saat kerumunan suporter Harimau Malaya tiba otomatis memberikan perlawanan.

Ada sekitar 15 suporter Indonesia yang terlibat dalam perkelahian tersebut.

“Alhamdulillah teman-teman tidak ada yang luka berat. Hanya memar. Begini memang risiko tandang,” kata Ahmad dilansir Antara.

Bentrokan itu selesai setelah pihak kepolisian datang dan membubarkan keributan tersebut. Namun anehnya, polisi Malaysia, yang dalam kejadian itu menangkap seorang pendukung timnas Malaysia, juga menyalahkan suporter Indonesia.

“Polisi malah menyalahkan kami juga, kenapa ‘nongkrong’ di luar,” tutur Ahmad Rizki.

Terkait kelompok yang melakukan serangan, dia menyebut bahwa mereka merupakan komunitas suporter ‘casual’ Malaysia.

Kelompok casual ini sangat terpengaruh oleh kelompok suporter Inggris yang kerap membuat kerusuhan, Hooligans. Dikatakan casual, karena mereka kerap memerhatikan dandanan mereka ketika menyokong tim kesayangan. Komunitas casual biasanya tidak mengenakan atribut tim yang didukung saat berada di stadion dan sudah lama dikenal sebagai ‘tukang bentrok’ dengan suporter lawan.

Sebenarnya, lanjut Ahmad Rizki, intimidasi oknum suporter Malaysia sudah dilakukan sejak dua jam sebelum pertandingan Malaysia versus Indonesia dimulai. Akan tetapi, baru sebatas verbal.

Suporter Malaysia mulai melakukan tindakan provokatif berupa lemparan-lemparan benda ke arah suporter Indonesia ketika pertandingan dimulai di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Beberapa benda yang diarahkan ke suporter Indonesia seperti botol, beling, besi dan suar (flare).

“Saya di sana ketika kami dilempar flare karena itu jatuh di tempat duduk LGI (La Grande Indonesia). Flare kedua datang lagi di sela pertandingan,” tutur Ahmad.

Laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia Indonesia versus Malaysia pada Selasa (19/11/2019) di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, diwarnai insiden kericuhan suporter kedua tim.

Setelah kejadian itu, Polisi Diraja Malaysia menahan tiga suporter Indonesia. Mereka ditangkap dengan dugaan menyebarkan ‘teror bom’ di media sosial.(ant/tin/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs