Max Verstappen Pebalap Red Bull menyudahi rekor kemenangan Mercedes di 10 balapan terakhir dengan menjuarai GP Austria, di Red Bull Ring, Spielberg, Minggu (30/6/2019).
Verstappen merebut pimpinan lomba dari pebalap Ferrari Charles Leclerc di dua putaran jelang finis untuk menyentuh garis finis pertama setelah kedua pebalap terlibat senggolan di Tikungan Tiga, seperti dilansir Antara.
Pebalap asal Belanda itu, disambut sorakan ribuan pendukungnya yang berbaju oranye, melesat 2,7 detik di depan Leclerc untuk meraih trofi juara pertama kalinya bagi Red Bull musim ini dan Honda sejak 2006 silam, demikian Reuters.
Verstappen merayakan kemenangannya walau pun masih di bawah penyelidikan steward menyusul insiden senggolan di Tikungan 3 dengan Leclerc.
Steward memutuskan, setelah melihat bukti video, tidak mengambil tindakan hukuman dan mengonfirmasi finis kedua pebalap tersebut sebagai dua pebalap termuda yang finis 1-2 sepanjang sejarah.
“Untuk Honda bisa menang lagi di sini sungguh luar biasa,” kata pebalap berusia 21 tahun itu.
Kemenangan itu mengakhiri rekor kemenangan beruntun Mercedes dalam 10 balapan terakhir, delapan di antaranya di musim ini.
Valtteri Bottas mengklaim P3 untuk Mercedes. Sedangkan rekan satu timnya, Lewis Hamilton finis kelima di belakang pebalap Ferrari Sebastian Vettel.
Dengan hasil itu, Hamilton tetap berada di puncak klasemen dengan unggul 31 poin atas Bottas (166) di peringkat dua. Verstappen di peringkat tiga dengan 126 poin, unggul tiga poin dari Vettel.
Minggu yang cukup berat bagi Verstappen ketika dia yang start dari P2 mengalami kendala ketika meluncur sehingga melorot hingga P7 di lap pembuka.
Momentum Verstappen datang ketika satu persatu pebalap dia lalui hingga di lap 56 menyalip Bottas untuk mengejar Leclerc yang memimpin di depan dengan jarak yang cukup jauh.
Ban hard yang dipakai Verstappen bekerja dengan baik dari yang dipakai pebalap Ferrari hingga pada lima lap terakhir, jarak antara kedua pebalap tinggal 0,4 detik.
Di lap 69, Verstappen menekan dari dalam dan memaksa Leclerc melebar di Tikungan 3 untuk meraih pimpinan lomba hingga finis pertama.
“Setelah start aku kira balapan telah usai.”
“Balapan yang keras… Jika hal itu tidak diizinkan di balapan, maka apa untungnya berada di Formula 1,” kata Verstappen soal pemanggilan oleh steward pasca lomba.
Leclerc harus melebar ketika Verstappen melintas dan tinggal menunggu keputusan steward setelah itu.
“Tentang insiden itu jelas tampak dari dalam mobil,” kata pebalap asal Monako itu. “Aku tak tahu bagaimana itu terlihat dari luar, tapi kita lihat apa keputusannya.”
“Kami bersenggolan dan aku harus melebar, dan aku tak punya kesempatan untuk melawan balik,” kata Leclerc.
Ini merupakan drama kedua bagi Leclerc yang juga meraih pole position di Bahrain di mana ia kehilangan gelar juara di sana karena masalah mesin.
Christian Horner Kepala tim Red Bull menyatakan jika Verstappen telah memberi cukup ruang bagi Leclerc.
“Kedua pebalap ini adalah masa depan dan jika mereka merampas kemenangan dari Max maka itu merampas dari Formula 1,” kata Horner. “Kami butuh pebalap yang membalap ketat dan bertarung satu dengan lainnya.”
Sementara itu Vettel yang menggunakan strategi dua pitstop menggunakan ban yang lebih baru umurnya untuk mengungguli Hamilton.
Hamilton meraih P2 di kualifikasi tapi harus turun ke P4 karena penalti setelah kedapatan menghalangi pebalap Alfa Romeo Kimi Raikkonen di kualifikasi.
Pebalap asal Inggris itu juga harus mengganti sayap depan mobilnya ketika pitstop dan kewalahan menjaga kecepatannya di kondisi trek yang panas.
“Hari ini menyibak kelemahan kami,” kata kepala tim Mercedes Toto Wolff. “Kami tidak bisa membalap dengan mobil kami. Kami hanya mencobanya untuk tetap hidup dan mendinginkannya dengan baik.”
Pebalap McLaren Lando Norris memimpin persaingan papan tengah dengan finis keenam, diikuti Pierre Gasly dari Red Bull di P7.
Carlos Sainz tampil impresif bagi McLaren dengan finis P8 setelah start dari P20 karena penalti buntut pergantian sejumlah komponen power unit.
Alfa Romeo menambah pundi-pundi poin lewat Kimi Raikkonen yang finis P9 dan rekan satu timnya, Antonio Giovinazzi yang mengemas poin terakhir yang tersedia hari itu di P10. (ant/dwi)