Chelsea menjuarai Liga Europa 2018/2019 seusai membungkam sesama wakil Inggris Arsenal dengan skor 4-1 dalam partai final di Stadion Olimpiade, Baku, Azerbaijan, Kamis (30/5/2019) dini hari WIB.
Dwigol Eden Hazard melengkapi gol-gol pembuka dari Olivier Giroud dan Pedro Rodriguez, sedangkan Arsenal hanya bisa membalas lewat gol tunggal Alex Iwobi, demikian catatan laman resmi UEFA seperti dikutip Antara.
Chelsea mengangkat trofi Liga Europa kedua mereka, setelah pada 2013 juga menjadi juara kompetisi tersebut.
Setelah babak pertama yang berjalan cenderung membosankan di bawah dominasi Arsenal, Chelsea hanya butuh 20 menit untuk secara praktis membunuh setidaknya tiga mimpi di kubu lawannya.
Mimpi kiper Petr Cech pensiun dengan mengangkat trofi, mimpi pelatih Unai Emery menajamkan rekornya menjuarai Liga Europa empat kali dan mimpi Arsenal untuk bermain di Liga Champions musim depan.
Chelsea mengambil inisiatif menyerang sejak tendangan mula babak kedua, dan pada menit ke-49 kerja itu segera membuahkan hasil ketika Giroud menjatuhkan diri demi menyundul bola umpan silang rendah kiriman Emerson dan membuka keunggulan timnya.
Berkat gol tersebut, Giroud juga memantapkan posisinya sebagai top skor Liga Europa dengan koleksi 11 gol sepanjang kompetisi kasta kedua antarklub Eropa tersebut.
Gol Giroud berperan memindahkan alur permainan secara sepenuhnya ke tangan Chelsea dan pada menit ke-60 Pedro berhasil menggandakan keunggulan memanfaatkan keteledoran barisan pertahanan Arsenal.
Berawal dari umpan buruk Ainsley Maitland-Niles, bola dikirimkan Mateo Kovacic kepada Hazard yang memilih untuk melepaskan umpan tarik kepada Pedro yang berdiri bebas dan menyelesaikannya ke sudut tiang jauh tak terjangkau kiper Petr Cech.
Kegugupan yang melanda barisan pertahanan Arsenal berlanjut, Pedro mengirimkan umpan yang berusaha diterima Giroud di dalam kotak penalti dan Maitland-Niles memilih untuk mendorong jatuh penyerang Prancis itu yang segera disambut telunjuk wasit Gianluca Rocchi mengarah ke titik putih.
Hazard menjadi algojo dan dengan tenang mengecoh Cech yang melompat ke kiri sedangkan ia mengirimkan bola ke tengah gawang. Chelsea tiga, Arsenal nol pada menit ke-65.
Emery meresponnya dengan melakukan pergantian pemain ganda yakni Iwobi untuk Lucas Torreira dan Matteo Guendouzi untuk Nacho Monreal demi menggemukkan lini tengah timnya.
Iwobi segera memberikan dampak nyata dengan melepaskan tendangan voli menyambut bola liar hasil sapuan tak sempurna atas situasi tendangan bebas untuk mengoyak gawang kiper Kepa Arrizabalaga pada menit ke-69.
Jika saja gol itu tak terjadi dalam situasi tengah tertinggal tiga gol akan berarti lebih tentunya, namun Iwobi hanya bisa memperkecil kedudukan menjadi 1-3.
Akan tetapi, Chelsea tak butuh waktu lama untuk kembali menegaskan keunggulannya. Pada menit ke-72 Giroud melepaskan umpan ungkit ke tengah kotak penalti demi disambut penyelesaian tanpa cela oleh Hazard yang mengubah skor menjadi 4-1 bagi Chelsea.
Arsenal terus berusaha bangkit namun peluang berbahaya yang dimiliki Alexandre Lacazette berhasil dimentahkan Kepa yang meninggalkan sarangnya untuk menutup ruang tembak penyerang Prancis itu.
Susunan pemain:
Chelsea (4-3-3): Kepa Arrizabagala; Cesar Azpilicueta, Andreas Christensen, David Luiz, Emerson; N’Golo Kante, Jorginho, Mateo Kovacic (Ross Barkley); Pedro Rodriguez (Willian), Olivier Giroud, Eden Hazard (Davide Zappacosta)
Pelatih: Maurizio Sarri
Arsenal (3-4-1-2): Petr Cech; Sokratis Papastathopoulos, Laurent Koscielny, Nacho Monreal (Matteo Guendouzi); Ainsley Maitland-Niles, Lucas Torreira (Alex Iwobi), Granit Xhaka, Sead Kolasinac; Mesut Oezil (Joseph Willock); Alexandre Lacazette, Pierre-Emerick Aubameyang
Pelatih: Unai Emery. (ant/ipg)