Sabtu, 23 November 2024
Piala Presiden 2019

Bonek Mania Janji Tak Akan Rasis Kepada Arema FC

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Suporter Persebaya Surabaya atau Bonek berkomitmen akan tampil lebih kreatif pada pertandingan final Piala Presiden 2019 besok, dalam deklarasi di acara pertemuan dengan Kapolda Jatim, Senin (8/4/2019). Foto: Anggi suarasurabaya.net

Suporter Persebaya Surabaya atau Bonek berkomitmen akan tampil lebih kreatif pada pertandingan final Piala Presiden 2019 besok, di Gelora Bung Tomo Surabaya, Selasa (9/4/2019). Mereka mengaku, telah menyiapkan beberapa koreografi atau yel-yel untuk menyemangati Persebaya.

Hasan Tiro Koordinator Tribun Timur mengatakan, yel-yel itu dipastikan tidak akan rasis. Sebab, dia meyakini bahwa suporter Persebaya kini sudah berubah dan lebih dewasa. Terkait bagaimana yel-yel tersebut, pihaknya masih merahasiakannya.

“Untuk laga ini kita sambut dengan kreativitas di seluruh tribun di GBT. Kita akan siapkan koreo-koreo dari masing-masing tribun dan kita gak ada rasis saat main di kandang sendiri. Termasuk melawan Arema,” kata Hasan di acara pertemuan dengan Kapolda Jatim.

Selain tampil lebih kreatif, Hasan juga mengungkapkan bahwa pihaknya sepakat dengan sistem pengamanan dari pihak kepolisian. Kesepakatan ini dibacakan lewat deklarasi damai oleh perwakilan Bonek di Mapolda Jatim.

Dalam deklarasi itu, mereka akan mematuhi peraturan yang ada dan ikut menciptakan suasana yang kondusif. Mereka juga berkomitmen akan tetap sportif dengan apapun hasil pertandingan nanti. Di akhir deklarasi, mereka secara kompak menyanyikan lagu Song for Pride.

“Kalau pertandingan besok prediksinya sih 3-0. Yang terpenting besok pertandingan lancar, situasi aman. Banyak yang nyebut kalau rivalitas tinggi itu dengan Arema. Padahal sebenarnya itu dengan Persema, bukan Arema. Tapi kami yakin pertandingan besok aman,” kata dia.

Tidak hanya Bonek, Kombes Pol Rudi Setiawan Kapolrestabes Surabaya juga meyakini bahwa suporter Persebaya Surabaya akan menjunjung tinggi sportifitas. Adapun oknum yang selalu membuat kerusuhan itu, diyakininya bukanlah Bonek yang sebenarnya.

“Yang jadi persoalan adalah mereka yang tidak bertiket, dan membuat kerusuhan. Saya tidak mau nyebut mereka Bonek, karena kalau mau bilang Bonek, gampang sekali tinggal pakai baju hijau. Mereka bukan Bonek, tapi pengacau keamanan,” kata dia.

Sementara itu, Polda Jatim akan mengerahkan 3.500 personel. Ribuan personel ini akan disebar ke beberapa titik rawan untuk mengantisipasi suporter yang berpotensi menciptakan gangguan, berbuat kerusuhan ataupun nekat masuk tanpa tiket.

“Persiapan pasukan kami all out menjaga Jatim. Apabila ada yang ganggu, kami akan tindak tegas. Mulai hari ini kita mulai melakukan razia. Ini juga berlaku nanti di Malang. Untuk titik rawan di mana saja, bisa dikonfirmasi langsung ke masing-masing kapolres,” kata Irjen Pol Luki Hermawan Kapolda Jatim, Senin (8/4/2019). (ang/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs