Yusuf Hidayat, salah seorang Bonek asal Kelurahan Ujung, Kecamatan Semampir, Surabaya, mengaku mencium aroma sampah saat menonton Persebaya di Gelora Bung Tomo, Surabaya.
“Memang bau (sampah) kok! Waktu nonton Persebaya lawan PSS Sleman (Selasa, 29/10/2019) bau sampah juga terasa,” katanya melalui edaran pers yang diterima suarasurabaya.net, Minggu (3/11/2019).
“Tidak hanya sekali, beberapa kali saya nonton Persebaya, sebelum masuk stadion (bau sampah) sudah tercium,” sambungnya.
Yusuf menegaskan, dia mengharapkan keseriusan Pemkot Surabaya untuk mengatasi hal tersebut.
“Enggak hanya bau, infrastruktur menuju stadion juga masih kurang bagus, apalagi lahan parkirnya yang masih semrawut,” ujarnya.
Seperti diberitakan, Khofifah sedang menyiapkan sedikitnya empat stadion sebagai opsi pengganti GBT untuk calon venue Piala Dunia U-20 di Indonesia tahun depan.
Langkah ini untuk mengantisipasi jika sampai GBT tidak terpilih, lantaran saat Khofifah berkunjung ke stadion tersebut masih tercium aroma sampah. Padahal semangat Khofifah, Jatim harus menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20.
“Maka dari awal saya menyampaikan opsi. Ini kan diajukan 10 titik, salah satunya GBT, tetapi saya sudah ke GBT kalau sore kena angin itu suka aroma sampah,” ujarnya.
“Engko nek pas (nanti kalau) FIFA visit (berkunjung) ke sana, terus pas anginnya itu masuk, ini aroma apa, gitu,” tandas gubernur perempuan pertama di Jatim itu.
Pihak Pemkot Surabaya melalui Febriadhitya Prajatara Kabag Humas Pemkot Surabaya dan Eri Cahyadi Kepala Bappeko telah merespon pernyataan Khofifah tersebut.
“Sebenarnya memang aroma sampah di sana, saat tumpukan sampah ini di balik untuk mengeluarkan gas metannya. Tapi saat ada pertandingan ya dipastikan berhentilah pengolahan sampah di lokasi tersebut,” kata Eri.(ant/iss)