Langkah Argentina pada Piala Dunia 2018 berakhir di babak 16 besar. Tim Tango gagal meraih tiket perempat final setelah mengalami kekalahan di pertandingan melawan Prancis 3-4 di Kazan Arena, Sabtu (30/6/2018) malam WIB.
Kylian Mbappe Striker Prancis menjadi momok bagi pertahanan Argentina. Pergerakan pemain 19 tahun itu sulit dibendung Marcos Rojo dan kawan-kawan.
Tetapi, tendangan keras Angel di Maria menjelang akhir babak pertama sempat mengubah skor 1-1 dan membuat Argentina kembali percaya diri.
Gol kebetulan Gabriel Ivan Mercado yang membelokkan tendangan Lionel Messi membuat Argentina berbalik unggul 2-1. Messi dan kawan-kawan sempat di atas angin.
Prancis lantas menyamakan skor melalui tendangan voli Benjamin Pavard. Lalu Mbappe membuat Lionel Messi dan kolega tertunduk lesu dengan dua gol tambahannya untuk membawa Prancis memimpin 4-2.
Gol Sergio Aguero pada masa injury time tidak mampu menyelamatkan Argentina dari kekalahan. Ada beberapa faktor yang dimungkinkan menyebabkan kekalahan Argentina dari Prancis sebagaimana dilansir Liputan6.com, Minggu (1/7/2018).
1. Pertahanan Lambat
Kylian Mbappe Striker Prancis. Foto: Liputan6.com
Pergerakan Kylian Mbappe Striker Prancis membuat lini pertahanan Argentina kerepotan. Mereka terlalu lambat dan tak pernah dalam posisi untuk mengadang Mbappe.
Marcos Rojo bisa saja mencegat gerakan Mbappe jika berada di posisi yang tepat. Namun, karena terlambat mengantisipasi, dia justru menjatuhkan Mbappe di kotak terlarang yang berujung hadiah penalti untuk Prancis.
Rojo terlalu maju ke depan dan tidak pernah menyesuaikan posisinya saat Prancis balas menyerang. Begitu juga Otamendi dan Mercado yang tidak bisa menahan Griezmann serta Pogba ketika melancarkan serangan.
2. Taktik Salah Sampaoli
Jorge Sampaoli diharapkan memainkan skuat yang sama melawan Prancis seperti saat Argentina mengalahkan Nigeria 2-1 pada laga pamungkas Grup D. Namun, pelatih berkepala plontos itu justru memainkan Lionel Messi sebagai False 9.
Tidak hanya itu, ia juga mencadangkan Gonzalo Higuain dengan memainkan Cristian Pavon. Keputusan Sampaoli itu terbukti salah. Sebab, Pavon tidak bisa melakukan apa pun di sayap. Sedangkan Messi selalu dikawal N’Golo Kante sepanjang laga.
Saat itu, Argentina membutuhkan tiga gol untuk menang setelah tertinggal 2-4, Sampaoli malah memutuskan memainkan Maximiliano Meza, bukan Paulo Dybala atau Higuain.
Sampaoli memang memainkan Sergio Aguero dengan menarik keluar Enzo Perez. Namun, memainkan lagi seorang penyerang sebenarnya akan lebih baik bagi Argentina untuk mengejar ketertinggalan.
3. Kylian Mbappe
Faktor lain yang mungkin membuat Argentina kalah dari Prancis adalah Kylian Mbappe. Tak ada yang bisa dilakukan Marcos Rojo dan rekannya untuk menghentikan pergerakan pemain berusia 19 tahun itu saat memasuki lini pertahanan Argentina.
Mbappe mampu melewati gelandang dan pemain belakang Argentina yang sudah lambat serta tua. Ia menciptakan ruang untuk dirinya sendiri dan memberi andil bagi semua gol Prancis.
Mendapatkan hadiah penalti, menarik bek Argentina untuk membuka ruang bagi Benjamin Pavard untuk melepaskan sepakan voli, dan mencetak dua gol lainnya. Kalau bukan karena Mbappe, mungkin Argentina yang akan lolos ke perempat final.(den/dwi)