Rusia dan Kroasia akan bertarung pada babak perempat final, Minggu dini hari WIB, untuk memperebutkan tiket semifinal Piala Dunia 2018, sekaligus menjadi pembuktian siapa tim yang sebenarnya menjadi kuda hitam pada turnamen ini.
Stadion Olimpiade Fisht di Sochi berkapasitas 47.659 tempat duduk yang dipadati mayoritas pendukung tuan rumah akan menjadi saksi sejarah apakah Rusia mampu menembus empat besar atau justru Kroasia yang membungkam gemuruh dukungan suporter Rusia untuk menyamai catatan 1998.
Upaya Rusia dalam merajut sejarah dimulai saat mencukur Arab Saudi 5-0 pada pertandingan pembuka, kendati dikalahkan Uruguay 0-3, namun pasukan Stanislav Cherchesov mampu bermain tenang saat menyingkirkan Spanyol dalam adu penalti, setelah menahan gempuran tiki-taka selama 120 menit.
Di sisi lain, permainan Kroasia bisa dikatakan kurang konsisten karena meski menekuk Argentina 3-0 di babak grup, Luka Modric dan tim terlihat kerepotan saat menghadapi Denmark ketika imbang 1-1 namun menang lewat drama adu penalti berkan penampilan heroik kiper Danijel Subasic.
Sejarah pun tidak banyak mencatat nama kedua negara kecuali saat Rusia masih bernama Uni Soviet yang lolos ke empat besar pada 1966 dan Kroasia yang menempati urutan ketiga pada 1998.
Sebagai pelatih tim tuan rumah, Stanislav Cherchesov, tentunya mendapatkan tekanan yang begitu berat, kendati ia mencoba menghindari hal itu agar lebih fokus untuk memanfaatk momen sekali seumur hidup untuk Rusia.
“Sebagai pelatih saya mencoba untuk tidak menonton TV, saya tidak membaca koran, saya berkonsentrasi pada pekerjaan saya,” katanya dilansir Skysports.
“Saya percaya, itu sama untuk para pemain. Saya mencoba agar tidak terganggu. Jika saya mendapatkan surat kabar, Saya akan membaca judulnya. Kritik itu bagus tapi saya yakin kami harus membuka mata dan telinga,” katanya.
Di sisi lain, ada catatan minor bagi Kroasia saat menghadapi tuan rumah. Dalam lima laga Piala Dunia, Kroasia tiga kali menghadapi tuan rumah namun kalah dua kali saat ditekuk Prancis 1-2 pada semifinal 1998 dan kalah 1-3 dari Brasil pada 2014. (ant/bid)