Ratusan Bonek dan Bonita, suporter Persebaya, memadati Taman Bungkul Surabaya, sejak pukul 19.30 WIB, Kamis (15/3/2018). Mereka menggelar aksi penolakan harga tiket acara Blessing Game.
Blessing Game adalah pertandingan Persebaya Surabaya melawan Sarawak FA yang akan berlangsung Minggu (18/3/2018), di Stadion Gelora Bung Tomo.
Aksi penolakan itu, dilakukan dengan cara mempertemukan perwakilan dari bonek dengan pihak manajemen Persebaya untuk berdiskusi bersama.
Hasan Tirto Koordinator Aksi mengatakan penolakan itu dilakukan, karena harga tiket yang ditentukan terlalu mahal. Mereka harus membayar sebesar Rp50 ribu.
Tidak sedikit Bonek yang mengeluhkan harga tiket itu karena terlalu memberatkan mereka. “Ini harus diperhitungkan. Karena harga Rp 50.000, tidak berpihak pada kawan-kawan bonek yang kelas pelajar atau menengah ke bawah. Artinya, manajemen Persebaya harus segera merevisi harga itu,” kata dia.
Hasan menambahkan, menurut kesepakatan dari para bonek dan bonita, mereka meminta adanya perubahan harga, dari Rp 50.000 menjadi Rp 35.000.
“Kami sepakat dengan harga Rp 35.000. Itu tuntutan kami. Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, maka kita akan ricuhkan kantor manajemen dan kita akan suruh pergi dari Surabaya,” jelasnya.
Sementara itu, Sidik Alex Tualeka Media Officer Persebaya Surabaya menerima aspirasi dari Bonek dan akan menyampaikannya ke pihak manajemen.
“Soal kenaikan harga tiket, sebenarnya title dari pertandingan ini kan internasional. Kita tidak mau tim kampung. Kita undang tim dari luar. Disaat mereka tanya berani bayar berapa sama tiket, terus harga kita hanya recehan kan gimana. Kita mengangkat harga diri dari suporter Persebaya itu sendiri dengan harga itu. Kita bonek kaya, spirit itu yang sebenarnya mau kita angkat,” jelasnya.
Dari hasil kesepakatan, kata Hasan, rencananya besok akan dilakukan mediasi antara perwakilan dari bonek dengan pihak manajemen Persebaya, terkait tuntutan bonek untuk menurunkan harga tiket.(ang)