Pertandingan persahabatan Persebaya Surabaya melawan Sarawak FA, Minggu (18/3/2018) berjalan lancar, aman dan kondusif. Pertandingan bertajuk Blessing Game tersebut, berakhir imbang dengan skor 2-2.
Pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) itu, juga melibatkan para tokoh dari berbagai agama di Surabaya. Mulai dari kiai, pendeta, biksu, pastor, dan para tokoh agama lainnya berkumpul di tengah lapangan untuk berdoa bersama.
Demi perdamaian Negara Kesatuan Republik Indonesia, seluruh pemain membacakan Deklarasi Anti Hoax secara serentak, bersama manajemen Persebaya dan seluruh Bonek mania kurang lebih 25.000 orang.
Dalam sambutannya, Kombes Pol Rudi Setiawan Kapolrestabes Surabaya menyebutkan bahwa kegiatan Pertandingan yang digelar hari ini sebagai langkah awal Persebaya sebelum berlaga di Liga 1 2018 mendatang. Rudi juga berharap, Persebaya bisa merebut Juara 1 dalam Pertandingan Liga 1 nanti.
“Kedua, semoga negara kita, NKRI tetap utuh. Ketiga, semoga umat beragama di Indonesia terus meningkatkan rasa toleransi antar umat beragama,” ujar Rudi.
Dalam gelaran Blessing Game kali ini, manajemen secara resmi juga melakukan launching skuad dan jersey Persebaya. Sejumlah korporasi yang menjadi partner pendukung Persebaya juga diumumkan.
Seluruh rangkaian acara dan pertandingan berjalan aman dan lancar. Tidak ada kejadian menonjol selama kegiatan berlangsung. Situasi terpantau aman, damai dan kondusif.
Kelima Pemuka Agama yang hadir memimpin Doa jelang Kick Off Blessing Game Persebaya Vs Serawak FA di antaranya KH Muhibin Yuhri (Ketua PCNU Surabaya), Pendeta Muliadi Budianto, Romo Juventius Devi Ghawa, I Ketut Aria Putra Utama, dan Romo Adhaya.(ang/iss)