Polisi kesulitan mengendus modus calo tiket Final AFF U-16 yang mempertemukan Timnas Indonesia melawan Thailand di Gelora Delta Sidoarjo Sabtu malam (11/8/2018) nanti.
Kompol Rochsul Kapolsek Sidoarjo Kota mengatakan, bahwa dalam setiap event apapun yang menggunakan tiket pasti ada calo. Pihaknya kesulitan karena sudah melakukan pengamanan ketat, tapi masih saja ada calo.
Rochsul mengatakan, kebanyakan para jasa calo ini membeli tiket melalui antrean yang pertama, satu orang boleh membeli dua tiket, lalu pada siang harinya dia jual lagi dengan harga dua kali lipat.
Menurut Rochsul, pola semacam ini masih dimaafkan karena menjual tiket yang dia beli itu hak dia, karena sudah antre.
“Dia dapat tiket lalu dijual lagi, sah-sah saja,” kata Rochsul di lokasi.
Rochsul mengakui, pada waktu AFF U-19 kemarin, polisi bisa mengendus modus para calo. Mereka terbukti telah mengerahkan beberapa orang termasuk anak anak, untuk mengantre tiket lalu dia jual kembali dengan harga tinggi. Anak-anak ini diberi upah Rp10 ribu per tiket oleh para calo.
“Kami sudah tangkap dan diproses tipiring. Mereka kami minta membuat surat pernyataan,” katanya.
Sekadar diketahui, Panitia Pelaksana Piala AFF U-16 memastikan sebanyak 25 ribu tiket sudah terjual habis sejak pukul 08.40 WIB.
Namun, masih banyak ratusan orang yang beberapa kali harus kembali mendekati loket penjualan tiket karena kabar tiket masih dijual.
Kompol Rochsul Kapolsek Sidoarjo Kota berulangkali mengingatkan melalui pengeras suara bahwa tiket sudah habis. Polisi meminta orang yang masih mengantre agar membubarkan diri. Kalau pun ingin menonton, panitia telah menyiapkan 3 layar lebar di sekitar stadion.(bid/tin/ipg)