Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Timur tahun ini kembali menggelar lomba Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto Suroboyo (Mojosuro) pada 1 Desember 2018 mendatang. Event reguler yang digelar setiap tahun ini juga sebagai rangkaian peringatan Hari Pahlawan.
Supratomo Kepala Dispora Jawa Timur mengatakan, Mojosuro sudah menjadi kalender rutin tahunan. Diantara tujuan digelarnya kegiatan ini adalah untuk mengingatkan para pemuda zaman sekarang untuk ikut merasakan bagaimana menghargai perjuangan para pahlawan zaman dulu.
Gerak jalan perjuangan Mojokerto Suroboyo ini, lanjut Supratomo, juga akan bekerja sama dengan Polda Jawa Timur yang akan melibatkan ratusan personel kepolisian untuk pengamanan.
“Pengamanan akan dilakukan terbuka dan tertutup. Selain itu, pengamanan juga melibatkan peserta, karena di kategori selain umum dan pelajar juga ada peserta dari TNI dan Polri,” ungkap Supratomo pada Radio Suara Surabaya, Kamis (22/11/2018).
Supratomo berharap, dengan pengamanan yang sudah disiapkan, pelaksanaan Mojosuro tahun ini dapat berjalan lancar dan aman, tanpa terganggu dengan ulah peserta dan penonton yang sengaja melakukan tindakan yang memancing keributan.
Sementara untuk penilaian, Supratomo mengatakan, tahun ini tidak seperti tahun sebelumnya. Panitia selaku penyelanggara yang memanfaatkan teknologi dalam pelaksaan gerak jalan agar kegiatan lebih berkelas dan berkualitas, serta sistem penilaian diharapkan juga menjadi lebih adil.
“Harapannya, masyarakat di seluruh Jawa Timur bisa ikut berpartisipasi dalam lomba ini. Ikut meramaikan, sehingga gerak jalan Mojokerto Surabaya lebih meriah dan sukses dibanding tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.
Gerak jalan Mojosuro akan dimulai pada pukul 16.00 WIB dari Lapangan Raden Wijaya Surodinawan Mojokerto, dan finis di Tugu Pahlawan Surabaya.
Ada 6 kategori yang dilombakan. Selain perorangan beregu putra-putri, beregu pelajar, beregu umum, dan beregu TNI-Polri, terdapat pula kategori pakaian Perjuangan Putra dan Putri, juga pakaian terunik.
Lomba yang akan diikuti ribuan peserta ini juga akan melibatkan Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Jawa Timur. (bud/nin/ipg)