Maruarar Sirait Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden minta maaf atas insiden pencegahan Anies Baswedan Gubernur DKI oleh Paspampres saat akan turun mendampingi Joko Widodo Presiden menyerahkan trophy Piala Presiden ke Persija Jakarta sebagai pemenang.
Ara panggilan akrab Maruarar menjelaskan, dalam pikirannya yang akan menerima hadiah itu Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI bersama-sama dengan Persija.
“Saya mohon maaf kalau di luar sana ada masalah. Dalam pikiran saya yang akan menerima hadiah ini mas Anies gitu. Saya bayangkan Jokowi sebagai presiden akan memberikan hadiah ke mas Anies. Tapi ya sudahlah, ke depan yang pasti-pasti saja. Karena mereka berdua kawan baik,” ujar Ara dalam konferensi Pers di media center Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (19/2/2019).
Ara juga membantah kalau ada penghapusan nama Anies dalam daftar orang yang akan turun ke lapangan memberikan atau mendampingi pemberian hadiah. Sehingga, kata dia, nama Anies memang sejak awal tidak ada.
“Penghapusan nama tidak ada. Sejak dari awal memang tidak ada. Semua nama dari saya. Saya yang paling bertanggung jawab,” tegas dia.
Ara mengaku kalau logikanya salah, sehingga ke depan harus diperbaiki.
“Yang jelas logika saya yang salah. Jadi ke depan logika saya yang perlu diperbaiki. Logika saya, Persija yang menang sehingga mas Anies yang akan menerima hadiah atau piala. Karena pak Anies kan pakai baju Persija, seperti pak Wakapolri pakai baju Persija, ya dia yang menerima hadiah,” kata dia.
Ara minta masyarakat tidak perlu menyalahkan siapa-siapa, karena yang salah adalah dia sendiri, tidak ada lainnya.
“Jadi sudahlah, jangan menyalahkan siapa-siapa. Saya yang salah. Jadi besok-besok saya bisa tanya mas Anies, besok mau gimana, mau ikut, atau menerima hadiah,” jelasnya.
Dia mengakui memang tidak mudah harus mengerti semua hal, tetapi insiden itu tetap sebagai tangungjawabnya.
Ara menegaskan, ke depan nanti, dia akan belajar bagaimana cara protokoler yang baik, dan bisa mengakomodir semua.
“Itu catatan buat saya, kalau berani mengundang Presiden dengan Gubernur DKI, soal protokoler ini harus hati-hati ke depannya. Saya akan belajar,” pungkas Ara.(faz/ipg)