Real Madrid menuju final Liga Champions (Champions League) pada Sabtu (26/5/2018) sebagai juara bertahan dan mengincar gelar Eropa mereka untuk keempat kalinya secara beruntun dalam lima tahun. Namun, lawannya, Liverpool tidak memberi sinyal takut terhadap pasukan Zinedine Zidane.
Kemenangan beruntun ketiga bagi Real merupakan hal yang belum pernah terjadi di era Liga Champions, namun meski tim Spanyol itu kaya pengalaman, tim Juergen Klopp tidak kekurangan rasa percaya diri.
“Kami tahu bahwa Real Madrid merupakan tim fantastis dengan pemain-pemain fantastis, namun kami juga percaya bahwa kami memiliki tim yang bagus dan kami perlu untuk pergi dan tampil di level yang saya tahu kami mampu melakukannya. Saya rasa jika kami melakukannya, maka kami dapat menyakiti Madrid,” kata Jordan Henderson, kapten Liverpool, layaknya dikutip Reuters.
Hal itu adalah pesan yang jelas memperlihatkan keyakinan yang datang dari atas, di mana Klopp meyakini benar bahwa meski pengalaman merupakan suatu keuntungan, hal itu merupakan sesuatu yang dapat dinetralisir sepanjang pertandingan.
“Pengalaman sangat penting, dan saya yakin bahwa dalam sedetik seblum pertandingan Real Madrid akan lebih percaya diri dibanding kami. Namun hal itu tidak penting karena pertandingan tidak berakhir di detik itu. Itu hanya awal,” tutur pria Jerman tersebut.
Ia menimpali, “Mereka benar-benar kuat namun mereka belum pernah bermain melawan kami. Kami adalah Liverpool. Bukan hanya klub sepak bola yang bagus, namun kami memilikinya di dalam DNA bahwa kami dapat melaju untuk hal yang benar-benar besar.”
“Dan, kami berada di sini karena kami adalah Liverpool. Kami paling banyak mencetak gol dan memiliki laju luar biasa menuju final. Mereka memiliki lebih banyak pengalaman — namun dalam pertandingan hal itu tidak membantu sepanjang waktu. Kami harus menyulitkan mereka semampu kami,” ujarnya.
Sudah 11 tahun berlalu sejak terakhir kali klub Merseyside itu tampil di final Liga Champions, dan tidak seorang pun pemain di tim itu yang pernah mengalami tampil di panggung terbesar kompetisi klub elit Eropa.
Situasi itu dapat menimbulkan rasa cemas, namun Klopp meyakini timnya telah melakukan persiapan yang cukup untuk laga ini serta kualitas lawan yang akan dihadapi.
“Semua hal yang kami kerjakan sejak kami bersama-sama sebenarnya dilakukan untuk digunakan pada pertandingan seperti Sabtu,” ucapnya.
Ia menegaskan, “Hanya itulah alasan untuk melakukannya, melakukan persiapan untuk momen-momen yang benar-benar besar ini. Para pemain akan gugup, itu perasaan yang sangat normal.”
“Peluit pertama, bermain sepak bola, bertarung bersama rekan-rekan Anda, menembak, menggebrak, mengirim umpan silang, menyundul, melakukan tendangan salto jika Anda ingin atau jika Anda memiliki kesempatan untuk melakukan hal-hal ini — karena ini hanya pertandingan sepak bola, pertandingan sepak bola yang besar tentunya, namun hanya pertandingan sepak bola,” katanya menambahkan.(ant/iss)