Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Pemuda dan Olahraga, saat ini sedang gencar meningkatkan sarana prasarana dan fasilitas olahraga pada seluruh atletnya, mulai dari tingkat RT hingga tingkat sekolah. Hal ini disampaikan Afghani Wardhana, Kadispora Kota Surabaya, bahwa pihaknya akan terus melakukan pembinaan-pembinaan untuk memaksimalkan prestasi para atletnya.
“Bu wali kota saat ini lagi bersemangat membangun sarana olahraga baik tingkat RT, RW, kecamatan, sekolah dan sebagainya. Ini sebagai wujud perhatian dari wali kota sebagai pembinaan sarana olahraga untuk berkembang, agar bisa mengarah pada prestasi olahraga,” kata Afghani kepada Radio Suara Surabaya, Jumat (27/7/2018).
Sebelumnya, Jevon Lionel Koeswoyo, atlet wushu asal Surabaya, yang memberikan emas kejuaraan dunia bagi Indonesia. Dia adalah juara dunia pada perhelatan 7th World Junior Wushu Championship Brazilia pada 9-15 Juli 2018. Untuk itu, pemerintah Surabaya semakin termotivasi untuk terus meningkatkan pembinaan di cabang olahraga yang lain.
Afghani menuturkan, beberapa bentuk keseriusan pemerintah dalam bidang olahraga dapat dilihat dari Lapangan Thor di cabang atletik yang berstandart internasional. Selain itu juga peningkatan sarana kolam renang yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para atlet dengan baik.
Hal ini tidak terlepas dari beragam prestasi yang ditorehkan para atlet Surabaya dalam berbagai event olahraga.
“Misal Pekan Olahraga Provinsi yang lebih dari 30 cabang olahraga, selalu andalan kita, dan Surabaya selalu mendapat medali terbanyak. Lebih dari 80 persen altet Jawa Timur juga berasal dari Surabaya,” tambahnya.
Terkait masalah anggaran, Afghani menyebut bahwa saat ini pemerintah tidak hanya mengandalkan dana hibah untuk optimalisasi fasilitas olahraga, namun berdasarkan kinerja masing-masing cabang olahraga (cabor).
“Jadi masing-masing cabor harus punya program dan setiap program harus terukur dan bisa dipertanggung-jawabkan secara anggaran,” tegasnya.
Afghani menggarisbawahi, bahwa setiap pengajuan anggaran tidak harus mereka yang memiliki prestasi terlebih dahulu. Menurutnya, dalam proses pembinaan, baik yang baru maupun yang telah berprestasi semua akan difasilitasi. Namun, pemkot juga tidak serta merta memberikan bantuan.
“Terkait masalah pembiayaan, baik pengurus cabor, KONI, Pemkot, ‘kan tidak bisa ‘besok saya mau ikut event ini, tolong persiapkan’, kan ada beberapa hal yang harus dipersiapkan. Tapi pemkot akan terus memfasilitasi,” pungkasnya.(tin/dwi)