Sabtu, 23 November 2024

Hitung Mundur Empat Tahun Menuju Piala Dunia Qatar 2022

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Tiruan trofi Piala Dunia di Qatar. Foto: Reuters

Rabu, 21 November, akan tepat dimulai empat tahun perhitungan mundur menuju Piala Dunia di Qatar yang bisa menjadi salah satu instrumen meredakan ketegangan di kawasan dan turnamen pertama dengan 48 negara jika Gianni Infantino Presiden FIFA menyetujui.

Petinggi badan sepakbola dunia itu telah mendesak pada beberapa pekan terakhir untuk memperbanyak jumlah negara yang turun di Piala Dunia 2022, dari 32 tim, seperti di Rusia, menjadi 48, walaupun rencana penambahan tim partisipan itu akan digolkan ketika Kanada, Meksiko dan Amerika Serikat menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2026.

“Kami sedang mempertimbangkannya. Jika itu mungkin, kenapa tidak?” kata Infantino bulan lau.

“Kami sedang membahasnya dengan rekan-rekan dari Qatar, kami sedang membahas juga dengan rekan-rekan lain di kawasan dan berharap ini bisa terwujud,” tambahnya seperti dilansir dari Antara, Selasa (20/11/2018).

Sementara Qatar belum merespon wacana itu tapi akhir-akhir ini terdengar berhati-hati terhadap kapasitas negara itu untuk menjadi tuan rumah bagi tim yang melebihi 32 jumlahnya.

Panitia setempat sedang membangun hanya delapan stadion untuk turnamen selama sebulan itu, yang cukup kontroversial dengan menggelar pertandingan di akhir tahun dikarenakan udara musim panas yang dahsyat di kawasannya.

Piala Dunia di Qatar akan dimulai pada 21 November hingga 18 Desember.

Jika terjadi penambahan jumlah peserta, itu berarti Qatar bisa saja berbagi dengan negara-negara tetangganya untuk menjadi tuan rumah tapi negara itu sedang mengalami blokade ekonomi dari empat negara tetangganya.

Sang Presiden FIFA pun menyambut baik jika ada negara tetangga di kawasan yang mau berbagi menggelar pertandingan bersama Qatar. Infantino mengatakan bahwa sepakbola memiliki kekuatan untuk memecah kebuntuan jika segala cara telah gagal.’

“Sepakbola menyatukan, membangun jembatan, yang bisa menjadi hasil konkret,” kata Infantino.

Qatar adalah negara terkecil yang akan menjadi tuan rumah babak final Piala Dunia. Jarak antara dua stadion terjauh di negara itu hanya lah 72 kilometer.

Negara itu juga pusatnya kegiatan pembangunan. Qatar berjanji untuk menyelesaikan semua arena 24 bulan sebelum turnamen dimulai.

Satu stadion, Stadion Internasional Khalifa, telah selesai dibangun di Doha. Stadion itu akan dibuka kembali pada Mei tahun lalu setelah menjalani renovasi termasuk pemasangan sistem pendingin yang bisa membuat suhu di dalam arena turun hingga di suhu belasan derajat.

Qatar menyediakan dana 200 miliar Dolar AS untuk menggelar Piala Dunia walaupun Al Thawadi bilang jika hanya delapan hingga sepuluh miliar dari dana itu yang dipakai untuk membangun stadion.

Sisanya digunakan untuk membangun proyek infrastruktur seperti jaringan kereta, yang sudah sebagian selesai, yang akan menghubungkan setiap arena.

Stadion Al Bayt di Al Khor akan menjadi arena yang berada di wilayah paling utara. Stadion itu berkapasitas 60.000 penonton dan memiliki struktur atap menyerupai tenda raksasa.

Sementara sejumlah stadion lainnya berada di sekitar Doha. Oleh karena itu, Piala Dunia Qatar akan menjadi turnamen yang sangat berbeda dari Piala Dunia sebelumnya yang digelar di Rusia. (ant/dim/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs