Jumat, 22 November 2024
Asian Games 2018

Elsa May, Si Pengacau di Cabang Paralayang Akhirnya Dideportasi

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Elsa May, warga negara Taiwan, dideportasi ke negara asalnya dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Rabu (22/8/2018) karena dianggap mengacau perlombaan paralayang Asian Games 2018. Foto: Antara

Ditjen imigrasi terpaksa mendeportasi seorang pengacau Asian Games ke-18, khususnya cabang olahraga paralayang, ke negara asalnya Taiwan, Rabu (22/8/2018), melalui Bandara Soekarno-Hatta.

“Elsa May, warga negara Taiwan, telah kami deportasi hari ini menggunakan China Airline, CI 762 dari Soekarno Hatta pukul 12.30 WIB menuju Taipei. Elsa telah mengacaukan kegiatan Asian Games ke-18, di cabang paralayang,” kata Agung Sampurno Kabag Humas Ditjen Imigrasi dalam keterangan tertulis yang dilansir Antara, Rabu (22/8/2018).

Elsa terbukti menggunakan identitas panitia Asian Games milik orang lain. Bahkan, yang bersangkutan sempat mengikuti secara tidak resmi pertemuan Pra Kompetisi atau technical meeting tanggal 18 Agustus 2018, bukan sebagai atlet, official dan perangkat lomba.

“Ia mengajukan pertanyaan yang tidak perlu dan beberapa interupsi yang mengganggu jalannya technical meeting,” kata Agung. Juru bicara Ditjen Imigrasi itu lantas membeberkan kronologisnya.

Pada Senin (20/8/2018), Elsa memasuki arena kompetisi paralayang Asian Games di Puncak Bogor dan mencoba mengganggu jalannya kompetisi. Gangguan yang dilakukannya adalah dengan melakukan provokasi kepada setiap negara untuk tidak menerima keputusan seluruh perangkat lomba (ITO/NTO).

Setelah dilakukan pemeriksaan, diputuskan oleh manajer kompetisi mengeluarkan Elsa dari arena kompetisi. Namun, dia tetap melakukan kegaduhan dan memprovokasi seluruh negara peserta lomba paralayang,

Agung mengemukakan, panitia terpaksa memeriksa Elsa. Perempuan berkacamata itu mengakui kesalahan dan meminta maaf. Ia pun dibebaskan dan diminta keluar dari arena kompetisi,

Pada Selasa (21/8/2018), Elsa kembali mendatangi lokasi kompetisi paralayang Asian Games, yaitu di tempat pendaratan atau landing. Tetapi ia berhasil teridentifikasi oleh petugas dan Elsa bersepakat untuk kembali ke hotel.

Namun, Elsa kemudian justru mendatangi tempat take off di Gunung Mas dan mencoba masuk ke arena kompetisi paralayang. Ia pun diantar turun ke tempat landing.

Dari hasil pemeriksaan awal, ditemukan fakta bahwa Elsa menggunakan kartu akreditas milik orang lain yang dia gunakan untuk memasuki tenda atlet. Dia mengganggu ketertiban pelaksanaan kompetisi, memprovokasi negara peserta untuk tidak menerima keputusan penyelenggara kompetisi, dan dengan sengaja melawan hukum.

Menurut Agung, peristiwa ini jelas menyalahi aturan dan mengancam keamanan atlet, official peserta lomba paralayang, dan kelancaran serta kesuksesan agenda nasional Asia Games.

“Tiga orang petugas penindakan keimigrasian Kanim Bogor menjemput Elsa pada Selasa, 21 Agustus 2018 pukul 10.00 WIB. Petugas imigrasi membawa Elsa ke Kantor Imigrasi Bogor untuk pendalaman dan ditahan di ruang Detensi Imigrasi Kanim Bogor,” katanya.

Wahyu manajer venue cabang olahraga paralayang Asian Games 2018 mengatakan, Elsa adalah anggota Federasi Paralayang China Taipei. Tetapi ia tidak diikutsertakan oleh federasi ke Indonesia untuk Asian Games. Ia datang ke Indonesia dengan biaya sendiri.

“Berdasarkan hasil pendalaman oleh penyidik kemudian diambil keputusan Elsa dijatuhkan tindakan administrasi keimigrasian dan deportasi ke negara asal,” kata Agung.(ant/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs