Roberto Martinez percaya Belgia sudah sangat siap menghadapi tantangan terberat mereka ketika melawan tim tangguh Brasil.
Martinez tahu Belgia underdog saat menghadapi tim juara dunia lima kali itu di Kazan Arena, Sabtu dini hari besok, ketika kedua tim saling bertempur memperebutkan satu tiket semifinal.
Setelah memenangkan semua pertandingan grup mereka di Rusia dan bangkit dari ketertinggalan dua gol untuk mengalahkan Jepang pada 16 Besar, pelatih itu merasa yakin para pemainnya prima untuk menjalankan tugas mereka.
“Ini kesempatan besar, Anda tidak bisa menyembunyikannya, jika Anda mencoba menyembunyikannya, Anda termasuk orang bodoh,” kata pelatih asal Spanyol itu dalam konferensi pers seperti dilansir Antara.
“Kami telah bekerja keras menempatkan diri kami pada kesempatan ini. Kami telah berkembang di turnamen. Ada sesuatu yang sangat istimewa tentang tim ini. Tanda-tandanya, mereka sudah dalam trend positif. Ada keinginan nyata untuk berada di lapangan sepak bola, kita tidak bisa menunggu lama untuk berada di sana sehingga saya merasa sangat yakin dengan kesiapan tim untuk pertandingan ini.”
Pertandingan antara dua tim yang bertabur penyerang berbakat kelas dunia itu bakal sengit tetapi Martinez mengatakan ada satu faktor penting yang membedakan Belgia dari Brasil.
“Perbedaannya adalah bahwa kami belum pernah menjuarai Piala Dunia, sesederhana itu saja,” tambahnya. “Ketika Anda menerjuni turnamen dan Anda belum memiliki pengetahuan untuk menjuarai turnamen, Anda tidak dapat memiliki keuntungan atas lawan.
“Brasil tahu bagaimana memenangkan Piala Dunia, mereka telah melakukannya lebih banyak dari negara lain sehingga mereka punya penghalang psikologis itu. Kita harus menghormati mereka dengan apa yang telah mereka capai.”
Walau mengakui bahaya yang dipesankan dari Neymar, Martinez meyakini keterampilan para pemain seperti Eden Hazard juga akan berpengaruh bagi Belgia.
“Saya pikir bakat individu adalah senjata yang cukup besar untuk kedua tim,” kata dia seperti dikutip Reuters. “Kami bergantung kepada situasi satu lawan satu, kami berdua mengandalkan tujuan mencetak gol, kami bergantung pada sepak bola terbuka, kami tidak bergantung pada menjaga agar gawang tidak kebobolan atau mencoba untuk lebih banyak bertahan.”
“Neymar adalah salah satu eksponen terbesar yang menentukan situasi satu lawan satu, jadi kita harus mengawasi dia sekaligus memungkinkan pemain kita untuk memiliki peran lebih besar dalam permainan.” (ant/dwi)