Belgia menaruh perhatian kepada angin untuk mencapai perempat final Piala Dunia, ketika pemain pengganti Nacer Chadli mencetak gol pada fase akhir pertandingan melawan Jepang untuk bangkit dan menang 3-2 pada Senin, dan menyiapkan pertemuan melawan juara dunia lima kali Brazil.
Jepang, yang sempat memimpin 2-0 berkat gol-gol Genki Haraguchi dan Takashi Inui pada awal babak kedua, harus takluk setelah Chadli memaksimalkan umpan silang Thomas Meunier pada menit keempat tambahan waktu di Rostov Arena.
Belgia, yang menerapkan pendekatan konservatif terhadap pertandingan ini, mampu bangkit melalui gol-gol larut dari Jan Vertonghen dan pemain pengganti Marouane Fellaini sebelum Chadli mengemas gol.
“Inilah yang terjadi di Piala Dunia. Ini merupakan ujian terhadap karakter dan ujian terhadap tim. Ini memberikan Anda segalanya mengenai grup pemain ini,” kata Roberto Martinez pelatih Belgia seperti dilansir Antara.
Salah satu tim paling menarik pada fase grup, Belgia menghadapi tersingkir secara menyakitkan namun akhirnya mampu menjadi tim pertama yang memenangi pertandingan fase gugur Piala Dunia setelah tertinggal dua gol sejak Jerman Barat menang 3-2 atas Inggris pada masa perpanjangan waktu pada 1970.
“Generasi Emas” Belgia kini telah mencetak 12 gol dari empat pertandingan di Rusia menjelang pertandingan delapan besar melawan Brazil, yang pada laga sebelumnya menang 2-0 atas Meksiko.
Dengan bek tengah Vincent Kompany kembali ke tim inti untuk pertama kalinya sejak mengalami cedera pangkal paha pada pertandingan pemanasan, Belgia terlihat aman di lini belakang namun tidak inspiratif di lini depan.
Kedua tim berjuang ketat di lini tengah namun para penyerang mereka tidak mampu berbuat banyak di area berbahaya, dan para pemain melebar Belgia, Meunier dan Yannick Carrasco, tidak ambil risiko untuk bergerak ke depan, secara efektif mengubah formasi 3-4-3 menuju formasi 5-2-3 yang lebih konservatif.
Jepang mendapatkan peluang mencetak gol pada babak pertama yang berlangsung membosankan, ketika kiper Belgia Thibaut Courtois gagal menguasai bola namun ia segera menangkapnya sebelum bola melintasi garis gawang.
Jepang segera menggebrak setelah turun minum, ketika Haraguchi mematahkan perangkap offside dan berlari memasuki kotak penalti untuk menaklukkan Courtois dengan tembakan menyilang pada menit ke-48.
Belgia meresponnya namun tembakan Hazard mengenai tiang gawang dan Jepang menggandakan keunggulan mereka pada menit ke-52 ketika Inui menguasai bola dari jarak 25 meter, dan melepaskan sepakan yang masuk ke gawang.
Setan Merah masih mengalami kesulitan namun mereka mampu mencetak satu gol balasan pada menit ke-69 ketika Vertonghen menyundul bola dari sapuan panjang menuju sudut jauh gawang.
Momentum segera bergeser dan pada menit ke-74, umpan silang Hazard disambar Fellaini, yang menyamakan kedudukan dari jarak dekat dengan tandukan keras.
Belgia terus menekan dan baik Chadli dan Lukaku memaksa kiper Jepang Eiji Kawashima untuk melakukan penyelamatan-penyelamatan bagus dengan tandukan keras empat menit sebelum waktu normal habis.
Pada tambahan waktu, tendangan bebas Keisuke Honda dari jarak 30 meter dapat ditepis Courtois. Sang kiper kemudian melepaskan bola panjang kepada Kevin De Bruyne, yang melaju melintasi lapangan sebelum menyodorkan bola kepada Meunier, yang umpan silangnya ditanduk Chadli untuk menjadi gol penentu kemenangan, demikian Reuters. (ant/dwi)