20 persen atlet nasional yang dikirim mengikuti Asian Games 2018 berasal dari Jawa Timur. Dr. H. Soekarwo Gubernur Jatim berharap nantinya atlet Jatim mampu memperoleh 9 medali dari 16 target emas nasional di ajang tersebut.
Pakde Karwo menegaskan, bagi atlet yang berprestasi nantinya tentu akan mendapatkan reward. Namun, semangat Jatim sebagai petarung harus dikedepankan. Reward ini juga tidak akan dijelaskan di awal, karena jika berprestasi hanya karena reward maka tidak akan bisa bertahan.
“Kami tidak ingin memberi iming-iming atau janji, semangat petarung inilah yang kami dorong agar mereka bisa berprestasi mengharumkan nama Jatim,” ujarnya pada acara buka puasa bersama keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim di gedung KONI Jatim, Surabaya, Senin (4/6/2018) sore.
Pada kesempatan sama, Pakde Karwo mengusulkan pembibitan atlet bisa dilaksanakan sejak awal sehingga bisa terdeteksi sejak dini talentanya. Bahkan, ini bisa dimulai sejak anak usia paud mulai usia 4-5 tahun untuk membentuk habit atau budaya olahragawan. Pembibitan atlet ini nantinya juga bisa diprogramkan oleh Dispora Jatim.
Sementara itu, Ir. H. Erlangga Satriagung Ketua KONI Jatim menyampaikan, saat ini KONI Jatim terus melakukan persiapan PON 2020 di Papua nanti. Atlet Puslatda berjumlah berkisar 500 orang , dan 100 orang di antaranya yang akan ikut di Asian Games. Bahkan, sudah ada yang menjadi ikon Jatim untuk memperoleh medali emas, antara lain cabang angkat besi, paralayang, bowling, dan panahan.
Sedangkan dalam tauziahnya, penceramah Prof. Dr. H. Ali Aziz, M.Ag menyampaikan agar atlet harus percaya diri dan untuk tidak cemas. Dalam kondisi apapun Allah SWT akan selalu bersama umatnya.
Dalam kegiatan ini, Gubernur juga memberikan santunan pada 200 anak yatim dari 6 panti asuhan yang ada di Surabaya. Penyerahan dilakukan secara simbolis pada 10 orang anak yatim.
Turut hadir, anggota Forkopimda Jatim, Ketua Kadin Jatim, pengurus KONI Jatim, serta para pimpinan OPD di lingkup Pemprov Jatim.(iss/ipg)