Seksi Wartawan Olahraga SIWO PWI Jawa Timur kembali menggelar kegiatan SIWO Award 2017.
Kegiatan yang sudah digelar enam kali berturut-turut ini di pelaksanaan tahun ini berbeda dengan biasanya. Kalau lima kali pelaksanaan sebelumnya digelar di Surabaya, untuk tahun ini di Pasuruan.
Kuntoro Ridho Utomo Ketua Panitia SIWO Award 2017 mengatakan, pelaksanaan tahun ini sengaja digelar di Pendopo Kabupaten Pasuruan karena memang permintaan Bupati setempat. Apalagi momentnya juga tepat karena Irsyad Yusuf Bupati Pasuruan termasuk tokoh yang juga dianggap peduli pada pembinaan cabang olahraga di daerahnya.
Kuntoro juga mengatakan, SIWO Award tahun ini juga terasa lebih istimewa dibanding tahun-tahun sebelumnya. Selain Irsyad Yusuf yang juga dapat apresiasi, ada tokoh Jatim lain yang juga layak mendapatkan penghargaan.
Erlangga Satriagung Ketua umum KONI Jatim misalnya juga mendapatkan penghargaan. Erlangga yang baru saja terpilih lagi menjadi Ketua Umum KONI Jatim untuk periode 4 tahun ke depan ini dianggap sukses mengantar Jatim di PON 2016 Jawa Barat.
Erlangga mampu mengantarkan Jatim menjadi runner up PON 19 Jabar. Perjuangan Erlangga dan seluruh komponen Olahraga Jatim termasuk istimewa. Karena Jatim tetap dianggap juara umum sejati ketimbang tuan rumah Jabar yang dinilai banyak melakukan kecurangan.
Selain kedua tokoh olahraga Jatim tadi, SIWO Award juga memberikan pengharaagn pada beberapa kategori untuk atlet dan pelatih terbaik.
Diantaranya untuk atlet Putra terbaik diraih Eko Yuli Irawan dari cabang angkat besi peraih emas PON yang sekaligus juga peraih medali Perak Olimpiade. Sementara di putri ada Reza Kanya Dewi peraih emas terbanyak di PON 19 Jabar dari cabang renang. Sementara untuk kategori pelatih terbaik diraih Nurul Ansori pelatih selam.
Kuntoro mengatakan, mereka yang terbaik dari berbagai kategori ini bukan pilihan panitia. Mereka masuk kategori terpilih sesudah meraih berbagai prestasi baik dari ajang lokal daerah, nasional ataupun Internasional.
Poling untuk menentukan siapa yang terbaik juga hasil rekapitulasi tim penjaringan yang melibatkan sekitar 125 wartawan olahraga yang tersebar di Jawa Timur. (bud/dwi)