Imam Nahrawi Menteri Pemuda dan Olahraga akan menentukan target-target medali bagi setiap cabang olahraga dalam Asian Games pada Juni 2018 yang berbeda dengan proyeksi medali sebelumnya.
“Proyeksi sebelumnya itu hanya perkiraan saja. Kami akan mengumumkan target medali bagi setiap cabang pada Juni, termasuk medali apa dan berapa,” kata Menpora di Jakarta, Selasa (19/12/2017) seperti dilansir Antara.
Menpora menyebut jumlah target 20 medali emas hanya perkiraan awal saja untuk mencapai target peringkat 10 besar dalam Asian Games ke-18 itu dan perhitungan yang lebih pasti akan muncul pada Juni.
“Hal yang pasti adalah, pemerintah memberikan apresiasi yang besar untuk setiap atlet yang meraih medali Asian Games dan bonus Asian Games akan berbeda,” ujar Menpora.
Sebelumnya pada akhir November, Kemenpora telah menetapkan kisaran bonus bagi peraih medali emas Asian Games dan Asian Para Games 2018 dengan nilai lebih dari Rp1 miliar.
Kemenpora juga akan menerbitkan surat keputusan pengangkatan atlet-atlet pemusatan pelatihan nasional jelang Asian Games pada Januari 2018 setelah menerima proposal program pembinaan dari seluruh pengurus cabang olahraga yang terdapat dalam Asian Games.
Mulyana Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora mengatakan tidak ada patokan kuota atlet pelatnas untuk setiap cabang olahraga.
Namun, Kemenpora akan tetap memprioritaskan atlet-atlet berpotensi medali emas Asian Games yang akan turun dalam kejuaraan multi-cabang olahraga tertinggi di Asia itu.
“Kami berharap nama-nama atlet sudah masuk pada Desember ini sehingga program pelatnas mulai berjalan pada Januari. Setelah Desember, tidak ada lagi penambahan atlet-atlet pelatnas karena persiapan untuk Asian Games hanya tujuh bulan pada Januari 2018,” kata Mulyana.
Indonesia, lanjut Mulyana, masih tetap membidik peringkat 10 besar dalam Asian Games 2018 setelah meraih peringkat ke-17 dalam Asian Games 2014 di Korea Selatan.
“Kami belum tahu jumlah medali yang harus diperoleh. Kami baru mendiskusikan peluang medali setelah berdiskusi dengan satu per satu cabang olahraga,” tuturnya. (ant/dwi)