
AKBP Sumarji Manajer Bhayangkara FC menegaskan, terkait Transfer Matching System (TMS) tidak perlu dijadikan polemik lagi. Sebab, baik Bhayangkara FC maupun Persebaya Surabaya akan memiliki akun TMS sendiri-sendiri.
“Saya tegaskan, terkait polemik TMS sudah selesai. Saya minta masyarakat khususnya pecinta sepakbola di Surabaya jangan dibuat bingung terkait ini. TMS sudah clear,” ujarnya usai mengikuti konvoi kemenangan Bhayangkara FC di Liga 1 2017.
Sebelumnya, para supporter Persebaya Surabaya sempat menggelar demonstrasi di Taman Bungkul, Minggu kemarin, mempersoalkan akun TMS yang selama ini masih dipakai oleh Bhayangkara FC. Bonek meminta akun TMS tersebut dikembalikan ke Persebaya.
Sumarji meluruskan terkait persoalan ini, bahwa TMS itu wewenang Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). TMS tidak perlu lagi dibuat polemik yang membingungkan masyarakat. Marji menegaskan, polemik TMS sudah berakhir. Bhayangkara memiliki TMS sendiri dan Persebaya memiliki TMS sendiri.
Marji menegaskan, pada tanggal 19 sampai 20 Desember seluruh club di liga 1 diundang FIFA untuk mengikuti workshop terkait TMS.
“TMS adalah akun untuk transfer pemain asing yang akan dipakai masing-masing club. Saat ini masalah ini sudah clear semua, TMS itu sifatnya rahasia. Tidak boleh sembarang orang bisa mengakses karena itu rahasia club,” ujarnya. (bid/rst)