Untuk memaksimalkan potensi yang belum tergali, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sidoarjo memperluas jaringan ke kecamatan, lewat bentukan Koordinator KONI Kecamatan.
Sesudah beberapa bulan lalu memaksimalkan program peningkatan kualitas lewat Sport Science, Kamis (26/10/2017) hari ini KONI Sidoarjo resmi melantik pengurus baru yang disebut Koordinator KONI Kecamatan. Mereka berasal dari 18 Kecamatan di wilayah Sidoarjo.
Franky Effendi Ketua Umum KONI Sidoarjo pada Budi Leksono reporter Suara Surabaya mengatakan, mereka ini nantinya akan menjadi kepanjangtanganan KONI Kabupaten Sidoarjo. Mereka akan mencari bakat atlet-atlet baru di wilayahnya, yang selama ini belum terpantau. Mereka berasal dari berbagai unsur termasuk perangkat desa ataupun guru olahraga di sekolah.
Franky Effendi mengakui, nantinya peran dari Koordinator KONI Kecamatan ini tetap vital. Peran mereka diharapkan bisa maksimal. Tidak hanya mampu memantau atlet-atlet potensi yang belum tergali, tapi juga bisa menjadi wadah yang positif untuk perkembangan olahraga di wilayah kecamatan.
Peran Koordinator KONI Kecamatan bisa memberikan dampak positif untuk upaya KONI Kabupaten dalam memaksimalkan pembinaan dan peningkatan kualitas atlet.
Tentang pendanaan yang selama ini seringkali menjadi kendala untuk pengembangan olahraga di tingkat kecamatan, Franky mengatakan tidak masalah. Karena Pemerintah Kabupaten sudah menyiapkan. Diantaranya lewat dana sosial dan kegiatan, bahkan 3 bulan lagi dananya akan di tambah.
Yang jelas kata Franky, organisasi yang baru ini harus punya anggaran. Bahkan sudah ada sinyal dari Bupati Sidoarjo lewat Bappeda. Ada anggaran di kecamatan lewat pembedayaan masyarakat, termasuk di bidang olahraga.
Seperti diketahui hari ini KONI Kabupaten Sidoarjo melantik 243 pengurus Koordinator KONI Kecamatan. Mereka berasal dari 18 kecamatan yang tersebar di Sidoarjo.
Kepengurusan baru ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih untuk kemajuan olah raga di Sidoarjo. Peran mereka nantinya tidak hanya mampu mengantarkan atlet berkiprah di level Jawa Timur ataupun nasional saja, tapi juga internasional. (bud/ipg/rst)