Bambang Eko Purnomo manajer tim sepatu roda Jawa Timur mengatakan, permintaan jatah tuan rumah sebanyak lima emas dari 16 nomor yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX, sudah terungkap dalam sebuah pertemuan, sebelum PON digelar.
Tuan rumah bahkan mengancam, kalau lima emas tidak diberikan pada tuan rumah, cabang olahraga sepatu roda tidak akan dipertandingkan di PON.
“Jatim akhirnya menerima permintaan itu karena kalah suara. Sehingga Jatim terpaksa mengalihkan target emas ke nomor lain, selain lima nomor yang diminta Jawa Barat,” kata Bambang kepada Budi Leksono Suara Surabaya, Jumat (23/9/2016).
Bambang Eko mengatakan, meski ada hitung-hitungan jatah emas untuk tuan rumah, tidak terlalu berpengaruh pada target yang di harapkan KONI Jatim untuk cabang olahraga sepatu roda. Jatim masih punya nomor andalan lain yang lebih berpeluang mendulang emas.
Jatim punya dua atlet andalan Della Olivia Silvana yang tampil 15.000 meter maraton 42 kilometer dan Oki Andriyanto di nomor 10.000 meter poin to poin. Selain itu juga ada nomor team time trial 10.000 meter yang akan mengandalkan empat atlet yaitu Oki, Niko, Rafi dan Yosi.
Bambang sangat optimis dengan persiapan matang yang sudah dilakukan sejak dua tahun lalu, atlet sepatu roda Jatim bisa mencapai hasil yang diharapkan. “Minimal dua medali emas bisa diraih. Apalagi dukungan moril juga terus di berikan pada atlet, termasuk dari Bupati Sidoarjo yang langsung datang ke Bandung,” ujarnya.
Dia menambahkan, PON tahun ini diharapkan akan menjadi kebangkitan cabang sepatu roda Jawa Timur. Jika pada PON Riau 2012 lalu hanya mendapatkan tiga medali perunggu, target dua emas tahun ini optimis bisa dicapai bahkan kemungkinan bisa lebih. Kekuatan Jatim hanya akan mendapatkan batu sandungan dari Yogyakarta, DKI Jakarta dan Kalimantan Timur.
Pertandingan cabang olahraga sepatu roda digelar di kawasan GOR Saparua mulai 22 sampai 25 September 2016.(bud/iss/den)