Baru saja menjalani try out ke Malaysia selama sepekan, cabang olah raga sepak takraw Jawa Timur sudah mulai menyiapkan atlet untuk program sentralisasi.
Edi Santoso pelatih tim sepak takraw Jawa Timur mengatakan, program sentralisasi bertujuan untuk mudah dalam pemantauan.
“Kalau biasanya putri latihannya di Blitar dan putra di Sekolah Olahraga Sidoarjo, semuanya akan di pusatkan di Jagir Wonokromo Surabaya,” katanya kepada Budi Leksono Suara Surabaya, Selasa (19/1/2015).
Tentang waktu pelaksanaan sentralisasi, Edi mengaku belum tahu persis kapan akan dilaksanakan. “Yang jelas katanya, Pelatih akan berkoordinasi dengan pengurus yang lain,” katanya.
Edi berharap, program sentralisasi lebih cepat digelar, lebih baik, karena program ini sangat efektif dan bisa membantu pengurus untuk melakukan pemantauan langsung di Surabaya. “Dulu saat putri di Blitar, pengurus tidak bisa setiap saat mengunjungi atau memantau latihan atlet,” ujarnya.
Dia optimis, dengan adanya program sentralisasi, kualitas latihan anak asuhnya bisa semakin meningkat. Sepak takraw Jatim tinggal fokus ke program Try Out lanjutan ataupun mendatangkan pelatih asing.
Cabang Olahraga Sepak Takraw sampai sekarang masih menjadi satu diantara cabang andalan Jatim di PON Jawa Barat September mendatang.
Takraw sekarang ini masih mempusladakan 15 atlet putra dan 15 Putra Jumlah ini nantinya akan dikurangi hanya menjadi 12 putra dan 12 putri, sesuai kuota yang di berikan panitia PON Jawa Barat,
Meski persaingan diprediksi hampir merata,di PON nanti, Jatim di harapkan minimal bisa menyumbangkan 2 medali emas dari nomor team Putra dan dan Tim Putri.(bud/iss/ipg)