Vincenzo Nibali pesepeda asal Italia, mengalami patah kedua tulang selangka dalam perhelatan Olimpiade Rio de Janeiro, Sabtu (7/8/2016) waktu setempat. Kata seorang pengurus tim, hal ini terjadi setelah dia mengalami kecelakaan saat berada di turunan dengan kecepatan tinggi dekat garis akhir balap sepeda pria Olimpiade.
Nibali menyalip pada akhir pertandingan, mendapatkan posisi terdepan dari tiga orang yang mulai mendaki. Dia mencoba menjauhi Sergio Henao pesepeda asal Kolombia dan Rafal Majka pesepeda asal Polandia, sebelum dia dan Henao kehilangan kendali di turunan dengan cepat. Hal ini menyebabkan kameramen televisi dengan sepeda motor kesulitan untuk mengejar.
Nibali ditangani oleh petugas medis setelah gagal menyelesaikan perlombaan itu, nasib sama yang juga menimpa lebih dari setengah jumlah pebalap sepeda pada hari itu. Dalam perlombaan itu, banyak pebalap sepeda mengalami kesalahan teknis pada bagian jalan berbatu di awal pertandingan.
Nibali (31) sudah memenangi tiga kejuaraan balap sepeda profesional di Prancis, Spanyol dan di tempat asalnya, Italia. Namun, dia gagal mendapatkan medali dalam tiga pertandingan Olimpiade.
“Dia mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat dan telah keluar dari rumah sakit,” ujar Fabrizio Marchetti, seorang juru bicara dari tim Olimpiade Italia melalui sebuah surat elektronik.
Nibali belum dijadwalkan untuk mengikuti kompetisi balap sepeda mengejar waktu pada Rabu (10/8/2016) mendatang. Sementara itu, Marchetti juga mengatakan, Nibali berencana untuk kembali ke Italia.
Greg Van Avermaet peraih medali emas asal belgia mengatakan, banyak pesepeda mengambil kesempatan yang ada.
“Semuanya mengambil resiko dan beberapa melebihi batas. Banyak orang ingin melakukannya,” kata Van Avermaet seperti dilansir Antara.
Martin pesepeda asal Irlandia mengatakan, jalur balap itu merupakan salah satu yang paling sulit yang pernah dia jalani.
“Itu merupakan hari yang paling sulit bagi balap sepeda sepanjang karir saya. Itu merupakan hari yang sungguh-sungguh brutal,” ujarnya setelah menyelesaikan balapan itu di posisi ke-13.
“Di luar sana adalah kekacauan. Semuanya terjadi. Orang-orang berjatuhan, kecelakaan. Itu merupakan hari yang sangat sulit,” kata Brent Bookwalter pesepeda asal Amerika Serikat, dilaporkan Reuters. (ant/tit/dwi)