Tim renang indah Jawa Timur selesaikan turnamen synchronized swimming di Hong Kong pada 27 Juli sampai 1 Agustus 2016 lalu.
Kistantono pelatih renang indah Jawa Timur pada Keumala Andini Suara Surabaya, Rabu (10/8/2016) mengatakan, pada turnamen kamarin, tim renang indah berangkat tidak dalam kondisi 100 persen, karena ada beberapa atlet yang cedera otot.
Ketua Umum KONI juga berpesan, untuk bermain aman dan jangan sampai pulang dari Hong Kong cederanya bertambah. Yang terpenting dari turnamen ini yaitu belajar melihat kelebihan lawan serta melihat tingkat kesulitan dan artistik kita sudah sampai mana. Kita tidak menarget untuk turnamen di Hong Kong ini, namun kita bersyukur karena kebetulan mendapat nomer ketiga.
Tim renang indah DKI Jakarta ternyata mengikuti turnamen di Hong Kong, dan mendapatkan nomer kedua. “Kebetulan atlet dari tim Jakarta banyak yang kecil-kecil, sehingga yang kecil itu bisa menampilkan lompatan dan lemparan. Tim Jakarta lebih unggul dari Jawa Timur di segi artistiknya, Jakarta unggul 2 poin dengan mendapatkan 67 poin sedangkan Jawa Timur 65 poin,” kata Kistantono
Rencana tim renang indah Jawa Timur menjadikan kompetisi di Hong Kong sebagai tolok ukur di level internasional gagal, karena peserta dari Jepang, Korea, Belarusia, dan Kazakhstan yang diharapkan datang ternyata tidak datang di kompetisi tersebut.
Namun Kistantono mengatakan, dari turnamen di Hongkong, setidaknya tim Jawa Timur bisa menjadikan tim Jakarta sebagai tolak ukur kompetitor bagi tim Jawa Timur.
“Dari evaluasi hasil penilaian dari juri di Hong Kong, mereka tidak melihat nilai kesulitannya namun melihat nilai artistik. Tim Jawa Timur harus meningkatkan nilai artistik dan merubah koreografi, dan akan dilakukan Eliza Stepanova pelatih asing asal Rusia untuk tim Jawa Timur.,” katanya
PON 19 Jawa Barat semakin dekat, tim renang indah Jawa Timur kembali latihan rutin di kolam renang Saygon, Pandaan. Agar atlet beradaptasi dengan cuaca dingin, saat kompetisi di Jawa Barat September 2016 mendatang. (iml/dwi)