Panitia lokal kongres PSSI Makassar tetap dipertahankan atau tidak dibubarkan meski sudah ada rekomendasi FIFA yang meminta agar kongres federasi sepakbola Indonesia itu digelar di Jakarta pada 10 November 2016.
“Kami terima jika ada kegiatan lain (agenda PSSI di Makassar kedepan). Sebab di sini itu kalau sudah iya, kami pantang mundur dan kita juga tidak bubarkan panitia lokal,” Kata Syahrul Yasin Limpo Gubernur Sulawesi Selatan di Makassar, Minggu (16/10/2016).
Dirinya juga mengaku terpukul dan begitu kecewa setelah menerima konfirmasi jika agenda pelaksanaan kongres PSSI yang sebelumnya direncanakan di Makassar, 17 Oktober 2016 itu akhirnya diundur dan dipindahkan ke Jakarta.
Dilansir dari Antara, Gubernur dua periode itu menyesalkan karena panitia sejauh ini sudah melaksanakan berbagai persiapan untuk menyukseskan kongres yang akan memilih ketua umum PSSI, wakil ketua dan anggota exco PSSI.
Untuk persiapan yang panitia lakukan sejak ditunjuk sebagai tuan rumah kongres PSSI begitu luar biasa sehingga keputusan pembatalan itu begitu mengecewakan.
“Kita juga sudah komunikasikan kemana-mana. Kami sebagai orang Bugis-Makassar seperti rasanya bunuh diri jika akhirnya harus mundur. Maafkan saya kalau harus ngomong seperti itu karena apa yang telah kita persiapan sejauh ini,” katanya.
Hinca Panjaitan Plt Ketua Umum PSSI saat bertemu Gubernur Sulsel, Sabtu (15/10/2016) malam mengaku kedatangan bersama para anggota exco PSSI untuk menyampaikan permohonan maaf lantaran Makassar dipastikan batal sebagai tuan rumah kongres 2016.
“Kami beberapa waktu lalu memang sudah ketemu dengan pak Gubernur dan Walikota Makassar mengenai agenda besar ini meski pada akhirnya harus dibatalkan,” ujarnya.
Sebelumnya, Yusuf Gunco Ketua Panitia Lokal Kongres PSSI mengakui pihaknya telah mengalami kerugian yang begitu besar akibat keputusan pembatalan atau pemindahan lokasi kongres dari Makassar ke Jakarta.
Pihaknya selama ini memang terus bergerak dalam mempersiapkan segala keperluan. Panlok juga telah menyiapkan hotel pelaksanan, umbul-umbul atau alat peraga dan pihak keamanan yang mencapai 150 orang.
Khusus untuk hotel, pihaknya juga telah memutuskan untuk memindahkan dari yang sebelumnya direncanakan di Novotel Makassar dipindahkan ke Four Point yang memang memiliki gedung meeting yang lebih luas.
“Orang Makassar tidak pernah membahas soal kerugian namun itu merupakan sebuah pertaruhan harga diri. Jadi ketika ditanya berapa kerugian maka hal itu sudah menyangkut harga diri kita,” katanya. (ant/tit/dwi)