Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan mengubah Indonesia Soccer Championship (ISC) yang akan digelar 15 April hingga 18 Desember mendatang, menjadi Indonesian Super League (ISL).
Azwan Karim Sekjen PSSI Pusat menyatakan, kompetisi ini hanya tinggal menunggu surat izin keramaian dari kepolisian.
“PSSI sudah melampirkan surat kepada kepolisian untuk perizinan ISL di musim ini, tahun ini. Kita tinggal menunggu bagaimana respon kepolisian. Apabila memang positif maka gelaran Indonesia Soccer Championship (ISC) bisa diubah jadi ISL,” katanya kepada Krisna Suara Surabaya, Senin (4/4/2016).
Azwan menyatakan pihaknya menginginkan roda kompetisi sepak bola Tanah Air bisa berjalan lagi. “Semua sudah tahu bahwa keputusan Mahkamah Agung sudah inkracht dan hasilnya adalah menolak kasasi Menpora, yang artinya 21 hari kerja setelah tanggal 14 Maret, pemberitahuan resmi dari PTUN terkait putusan tersebut, SK yang Kemenpora keluarkan untuk pembekuan PSSI itu otomatis tidak berlaku,” ujarnya.
Nantinya, kata dia, PSSI akan bertindak sebagai regulator. PSSI menerbitkan regulasi yang harus diikuti oleh seluruh anggotanya termasuk klub-klub ISL yang dinaungi PT Liga Indonesia. “Regulasi itu nanti diratifikasi oleh Exco PSSI lalu dijalankan oleh PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi. Regulasi itu contohnya peraturan pertandingan,” ujar dia.
Menurutnya, selama PSSI dibekukan, masyarakat sepak bola secara keseluruhan sudah cukup menderita. “Sudah hampir setahun pembekuan ini terjadi. Kalau pun ada itu ada, tidak terorganisir dengan baik karena PSSI-nya kesulitan bergerak di semua lini karena SK pembekuan itu. Karena itu kita sudahi saja. Kalau memang pemerintah dalam hal ini Menpora ingin sepak bola yang lebih baik, marilah kita duduk bersama dan berdiskusi, bukan seperti apa yang terjadi sekarang,” ujarnya.(iss/ipg)