Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Timur akan menerima apapun syarat yang diberikan pemerintah agar sanksi pembekuannya dicabut. Demikian kata Amir Burhanuddin Sekjen PSSI Jawa Timur, Senin (29/2/2016).
“Detail pun yang dikehendaki pemerintah, tidak ada masalah. Sepanjang ini berkenaan dengan sistem, bukan hal-hal yang sifatnya politis organisasional. Apapun yang disampaikan, oke. Tapi sampai sekarang tidak pernah disampaikan ke publik, bagaimana tata kelola yang baik versi mereka,” katanya kepada Krisna Suara Surabaya.
Amir juga berharap, dalam putusan pemerintah tidak dilandasi unsur politis. “Kami anggota lebih tahu tentang kebutuhan. Jadi, natural saja. Mari kita duduk bersama, bicara yang baik, baru kita laksanakan. Kalau dibicarakan saja, tidak akan terjadi juga. Intinya sepak bola jangan ditarik-tarik ke hal politk,” kata Amir.
Menurutnya, Jawa Timur terdiri 38 kabupaten/kota yang memiliki background politik yang berbeda-beda. “Baru ketemu kalau main bola,” kelakarnya.
Terkait masa depan PSSI, Amir berharap tiga hal. “Pertama ini dicabut dulu pembekuannya PSSI. Kedua, kita bisa segera melaksanakan program kerja. Ketiga, segala masukan untuk perbaikan sepak bola Indonesia, kami pasti akan menerima dan melakukan itu. Yang pasti kita harus lepas dari sanksi FIFA dulu,” ujar dia.
Sebelumnya, Imam Nahrawi Menpora mengembalikan hasil kajian untuk mencabut sanksi pembekuan PSSI. Menpora mengatakan, akan lebih etis kalau presiden yang mengumumkan hasil kajian ini. (krs/iss/ipg)