PBSI mulai evaluasi cabang olahraga badminton pasca Olimpiade Rio De Janeiro lalu, termasuk memberi catatan untuk ganda putra pasangan Hendra dan Achsan yang gagal di fase grup.
Ahmad Budiharso kepada Krisna Suara Surabaya, Senin (22/8/2016) mengatakan, Olimpiade kemarin masih belum sesuai dengan target yang direncanakan, Tim Bulutangkis Indonesia hanya membawa pulang satu medali dari target yang sebenarnya dua medali.
“Dilihat dari olimpiade kemarin, yang perlu kita evaluasi adalah ganda putra. Karena Hendra dan Achsan kelihatannya belum bisa tampil secara maksimal, mereka tersingkir di fase grup karena mengalami dua kali kesalahan,” katanya.
Budi menambahkan, pada awal Olimpiade, grup lainnya terlihat biasa-biasa saja, namun grup Indonesia tampaknya terbebani dengan obsesi untuk menang. Itu catatan untuk para pelatih dan pengurus demi keberhasilan nantinya.
“Ganda putra kita tersingkir itu merupakan kejutan dan misteri dari Olimpiade. Ganda campuran kita bisa menjadi finalis, dan berhasil membawa pulang medali emas juga merupakan kejutan. Intinya mereka harus lebih fokus dan bisa lebih menata diri, sehingga untuk kedepannya bisa memberikan hasil yang lebih baik,” ujarnya
Penampilan ganda campuran pasangan Tontowi dan Liliana kemarin dalam kondisi baik, mereka bisa tampil dengan sangat baik. Performa mereka dari awal hingga final sangatlah luar biasa, mereka bisa menang dengan straight game semua.
Saat ini ada pertandingan super series lainnya yang sudah menunggu atlet badminton Indonesia, namun sementara ini mereka masih istirahat. Termasuk Nitya Krishinda personel ganda putri yang dalam masa penyembuhan dari cedera kaki. (iml/ipg)