Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon Ganda putra Indonesia sukses menjuarai turnamen Australia Terbuka 2016. Ini merupakan gelar keduanya di level super series setelah menang di India Terbuka 2016.
Gelar itu diraih Kevin/Marcus dengan mengalahkan rekannya sendiri, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi dua game langsung 21-14, 21-15 di babak final.
“Kami bermain dengan sangat tenang dan menikmati pertandingan. Di sisi lain, Angga/Ricky terlihat agak gugup. Jadi kami memanfaatkan hal tersebut,” kata Marcus yang dikutip dari laman PBSI di Jakarta, lansir Antara, Minggu (12/6/2016).
Marcus mengatakan ia menjadi lebih percaya diri untuk melangkah ke depan setelah menjadi juara di level super series. Selanjutnya Marcus/Kevin berharap dapat menjadi juara di level super series premier.
Angga/Ricky mengakui keunggulan Marcus/Kevin di laga itu dan berharap bisa tampil lebih baik di turnamen berikutnya.
“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi mereka lebih baik dari kami. Kami harus latihan lebih keras lagi, banyak yang perlu diperbaiki,” tutur Ricky.
Sementara itu, ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari gagal membawa pulang gelar karena kalah dari pasangan baru China Bao Yixin/Chen Qingchen dua game langsung 21-23 dan 17-21.
Pada game pertama, Greysia/Nitya unggul tipis 4-2, 11-8 dan 16-14 hingga akhirnya mereka menyentuh game poin 20-18. Namun, Greysia/Nitya banyak terburu-buru sehingga melakukan kesalahan yang menguntungkan lawan.
Bao/Chen menyamakan kedudukan 20-20 dan akhirnya akhirnya pasangan China merebut kemenangan 23-21.
Pasangan China terus mendominasi pertandingan pada game kedua dan unggul 7-4, 11-6 dan 15-9. Greysia/Nitya mencoba terus untuk mendekati posisi Bao/Chen, tetapi keberuntungan belum berpihak pada Greysia/Nitya hingga pasangan China menutup game 21-17.
“Ya mau nggak mau harus diterima, walaupun rasanya sayang. Tapi nggak apa-apa. Kami masih ada waktu satu bulan lagi menuju Olimpiade. Tujuan kami di sini kan untuk latihan menjelang Olimpiade. Karena hawa di latihan dan pertandingan tentu beda,” kata Greysia.
Greysia mengaku ia dan Nitya membangun kepercayaan diri bersama di turnamen itu dan saling membantu agar dapat menjadi batu loncatan untuk penampilan yang lebih baik di olimpiade.(ant/den)