Kamis, 28 November 2024

Indonesia Berpeluang Menciptakan Tradisi Emas Cabang Bulutangkis di Brasil

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Ilustrasi. Pemain ganda putra Indonesia, Marcus Gideon dan Kevin Sukamuljo. Foto: antaranews.com

Naik turunnya prestasi bulutangkis Indonesia ditingkat Internasional tidak membuat Alan Budikusuma Legenda Bulutangkis Nasional pesimis dengan peluang Indonesia di Olimpiade Rio De Jeneiro Brasil Agustus mendatang.

Mantan atlet nasional era 90-an ini mengatakan, di Olimpiade 2016, tim merah putih ditarget mendapatkan minimal 2 medali emas. Peluang terbesar pada tim ganda campuran dan ganda putra.

Alan Budikusuma yang pernah meraih medali emas Olimpiade Barcelona tahun 1992 ini mengatakan, peluang medali emas dari 2 nomor sangat realistis.

“Kalau saya selalu optimis bahwa rekan-rekan pasti mampu mempertahankan tradisi emas. Saat ini yang kita harapkan yang nomer satu dari tim ganda campuran, kedua tim ganda putra, kemudian ganda putri dan yang terakhir tunggal putra. Nomer satu diganda campuran karena kita mengirimkan dua juara dunia untuk bertanding, jadi sangat realistis untuk menjadi tradisi emas,” katanya.

Budi Leksono pada Radio Suara Surabaya Selasa (26/7/2016) melaporkan, Alan mengaku persaingan cabang bulutangkis tahun ini sangat ketat. Bukan hanya China, Korea dan Denmark yang perlu di waspadai. Namun Negara Eropa lainnya juga bisa menjadi ancaman.

“Dari tim ganda putri yang menjadi saingan terberatnya bukan dari China tapi dari Uni Soviet, Rusia. Dari tim tunggal putri saingan terberatnya dari Spanyol,” katanya.

Pada Olimpiade Rio De Jeneiro Brasil tahun ini, cabang Bulutangkis Indonesia mengirimkan 10 atlet pilihan. Mereka lolos Olimpiade setelah berhasil mendapatkan poin maksimal yang dihitung sejak 4 Mei 2015 sampai 1 Mei 2016.

Di Sektor ganda campuran Indonesia meloloskan dua wakilnya yaitu, pasangan Tontowi Ahmad dengan Liliyana Natsir, dan Praveen Jordan dengan Debby Santoso.(bud/zha/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Kamis, 28 November 2024
26o
Kurs