Pelatih tim nasional sepakbola Inggris, Roy Hodgson, mengatakan bahwa hasil imbang 1-1 atas Rusia di Piala Eropa 2016 bagaikan pil pahit yang sulit ditelan oleh seluruh pemainnya.
“Saya merasakan emosi yang sama dengan para pemain. Mengatakan kami kecewa akan menjadi pernyataan yang meremehkan. Kami hampir menang secara layak, dan kalah dalam satu menit injury time, sulit untuk menelan pil pahit, tapi itu terjadi pada sepak bola,” katanya, dilansir dari UEFA usai pertandingan, Minggu (12/6/2016) pagi WIB.
Ia menilai, pasukannya sudah hampir menang namun terpaksa imbang akibat satu menit kelengahan pada waktu tambahan (injury time) babak kedua.
Hodgson pun berharap gol di saat-saat terakhir menjadi pelajaran berharga untuk pasukan muda Inggris di masa mendatang.
“Ketika kami menganalisa pertandingan besok, akan ada banyak hal yang akan kami bawa ke depan dan mudah-mudahan kita kami bisa menyimpan dalam ingatan gol pada menit terakhir ini,” kata bekas pelatih Liverpool itu seperti dilansir Antara.
Hodgson mengemukakan, permainan Inggris sudah bagus namun pada awal babak kedua kerap membiarkan pemain Rusia melepaskan umpan ke lini depan.
“Saya pikir kami bagus pada 45 menit pertama dan 30 menit terakhir babak kedua. Kami sangat tidak bagus pada 15 menit pertama babak kedua, dan mereka punya kemungkinan memainkan banyak bola-bola panjang ke depan,” katanya.
Hodgson menyatakan, tahu Eric Dier mampu melakukan ekskusi tendangan bebas yang akurat karena itu sudah biasa dilakukan saat latihan.
“Saya tahu dia bisa karena saya melihatnya saat latihan. Itu adalah konsekuensi dari kenyataan yang kami mengusai bola di wilayah mereka dan mereka terpaksa melakukan pelanggaran,” katanya menambahkan.
Inggris akan menghadapi Wales pada 16 Juni dan bertemu Slowakia lima hari setelahnya. (ant/dwi)